Juli 2021

Tepat disaat kasus Covid mencapai puncaknya, pada 5 Juli hasil tes menunjukkan saya positif Covid. Segera seisi rumah dilakukan pemeriksaan pula. Hasilnya, istri, anak pertama dan mama mertua negatif, tapi si kembar dan mama saya juga positif Covid. Dengan cepat, mama mertua dan anak pertama diungsikan di hotel tak terlalu jauh dari rumah. Istri yang walaupun negatif, terpaksa tetap tinggal di rumah untuk merawat kami yang positif. Seminggu setelah isolasi, mama mertua dan anak pertama lakukan test Covid lagi, hasilnya mama mertua masih aman, anak pertama ternyata positif. Diputuskan untuk memulangkan mama mertua ke rumahnya sendiri (sebelumnya tinggal bersama kami) dan memulangkan anak pertama ke rumah. Beberapa waku kemudian, tidak mengherankan, istri juga terpapar Covid. Jadilah kami sekeluarga terpapar Covid dan berjuang bersama.

Penulis bersama dua anak perempuannya

Saturasi oksigen saya cukup rendah, sempat mengalami kesulitan untuk berbicara dan bernafas. Untungnya mama yang sudah lanjut usia dan si kembar hanya bergejala ringan saja. Situasi panik karena saya membutuhkan oksigen dan obat-obatan, khususnya antivirus, segera tepat ketika terjadi hal tersebut sedang mengalami kelangkaan. Dokter yang kami panggil ke rumah juga merekomendasikan saya untuk dikirim ke RS guna mendapatkan penanganan insentif. Namun mau ke mana? Semua RS penuh, nakes kelelahan, berita mengenai korban jiwa berjatuhan akibat Covid begitu luar biasa. Kami putuskan untuk lakukan isolasi mandiri di rumah, setidaknya saya bisa melihat keluarga saya, tidak sendirian di kamar perawatan rumah sakit. 

Melihat anak-anak menjadi kekuatan bagi saya, terlebih ketika mereka tersenyum, tertawa

dan memberikan semangat untuk segera sembuh.

Keinginan besar untuk melihat mereka bertumbuh besar dan dewasa

menjadi pendorong semangat hidup saya.

Puji syukur kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, kantor istri segera mengirimkan tabung oksigen besar (1 hari menghabiskan 1 tabung besar oksigen), juga obat-obatan dan bantuan untuk bisa berkonsultasi secara online dengan dokter. Rekan-rekan juga memberikan kekuatan, mengirimkan bukan hanya doa, tapi juga obat-obatan, vitamin. Menyusul juga kantor saya memberikan beberapa tabung oksigen kecil. Kurang lebih selama 2 bulan,kembali saya tidak berdaya, hanya bisa terduduk setengah tidur di sofa panjang di ruang tamu rumah sederhana kami. Malam pun saya lewati dengan tidur di tempat yang sama.

Sangat kesulitan untuk berbicara, juga susah untuk bisa bernafas dengan normal. Hampir setiap malam mama mengecek apakah saya masih bernafas atau tidak. Berita duka datang dari kantor, ketika salah seorang rekan meninggal dunia ketika dalam perawatan di RS akibat Covid. Saya sangat terpukul karena di kantor kami berjuang supaya semua karyawan tetap bisa bertahan dan mengalahkan virus ini. Ibarat tim sepak bola, kami akhirnya harus kebobolan, justru ketika saya sendiri terkapar, tak berdaya. Bukan berarti egois, saya berusaha tidak memikirkan hal-hal tersebut, saya pusatkan perhatian untuk bisa segera sembuh.

Dalam lembah bayang-bayang maut, saya mendengar istri bernyanyi, berdoa bersama anak-anak terkadang sambil menangis dan menjerit,

memohon belas kasihan dan kesembuhan dari Yang Maha Kuasa.

Dengan pertolonganNya, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu dapat kami lewati.

Kesempatan kedua untuk menikmati kehidupan

Setelah berjuang bersama dalam masalah kesehatan sepanjang 2021, kami sangat bersyukur bisa merayakan ulang tahun istri di Mei, anak pertama di September, si kembar dan saya di Oktober dalam kondisi kesehatan yang jauh lebih baik.  Hal yang hampir tak terbayangkan dan terpikirkan.

Teringat sebuah lagu yang menjadi kekuatan saya. Anda dapat melihat video dan menyimak liriknya: Somebody Praying for Me oleh Don Moen.

Secara khusus, terima kasih untuk istri yang selama perjalanan 14 tahun pernikahan kami, telah menjadi pendukung terutama melalui doa-doanya bagi saya dan juga keluarga. I knew it was you, praying for me all of this time.

Terima kasih untuk semua rekan dan sahabat untuk doa-doanya yang membuat kami sanggup melewati tantangan di tahun 2021 ini. Thank you for praying for me, for us, it means a lot!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here