Batik murahan?

Tidak!

Mengapa saya bisa berkata tegas seperti itu?

Karena ada para sahabat yang menghadiahi saya batik yang harganya jutaan. Belum ongkos jahitnya.

Pengalaman lain yang begitu berkesan saat saya meninjau butik sahabat saya, Daud Wirya, di Jogja. Bersama teman-teman dari Surabaya, kami mengunjungi butik yang artistik itu. 

Begitu masuk, mata kami dimanjakan dengan batik berbagai corak dengan warna yang elegan. Maksud hati ingin mengambil dua atau tiga potong. Namun, begitu tahu harganya, saya mengurungkan niat.

Mengapa?

Harganya!

Wkwkwk.

Si Mbak yang ramah menjelaskan bahwa batik di tempat itu banyak dibeli para petinggi di Indonesia, termasuk presiden. Bahkan tamu negara dan presiden negara adidaya pun ada yang membeli batik di sini.

Batik memang berkelas. Saya bangga memakainya. Bukan hanya di Hari Batik Nasional, tetapi hampir setiap saat.

Di tengah adanya pihak-pihak yang ingin berpisah dari NKRI, saya berharap batik bisa kembali mempersatukan jalinan silaturahmi yang sudah mendarah daging sekian lama.

Hidup Batik. Hidup Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here