“Saat aku tak lagi ada di sisimu,
kutunggu kau di keabadian.”

Rasanya seperti ingin menangis mendengar sebait lirik lagu dari BCL ini. Entah mengapa saya seakan ikut larut dalam kesedihan karena kehilangan seorang kakek.

11 September adalah tanggal ulang tahun kakek saya – yang sudah meninggal tiga tahun lalu – kian menambah keharuan dan kerinduan.

Bapak Habibie adalah sosok seorang pria, kakek dan bapak yang penuh kasih sayang dan cinta. Cerita-cerita cinta beliau membuat iri para wanita yang sedang mendambakan seorang suami. Baktinya kepada negara juga tidak perlu diragukan. Beliau, lulusan luar negeri dengan masa depan pribadi yang cemerlang, bertekad kembali ke tanah airnya untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik. Bakti yang dibuktikannya dengan mengabdikan hidup sebagai pelayan negara, hingga mengemban tanggung jawab tertinggi, menjadi presiden ketiga Republik Indonesia.


Dari sekian banyak hal yang bisa diteladani, mungkin 3 hal ini yang paling menyentuh hati saya dari sosok Bacharuddin Jusuf Habibie:

1.

Siapa yang tidak tersentuh hatinya dengan kisah cinta Habibie-Ainun yang bahkan diangkat ke layar perak?

Meski tahu bahwa Ainun dipuja dan dikejar banyak pria, cinta Habibie adalah cinta yang pantang mundur. Pintar, cantik, dan baik hati, benar-benar kriteria istri idaman. Tak heran Habibie jatuh cinta.

Tak butuh pendekatan dalam waktu lama, mereka menjadi sepasang kekasih. Berbekal cinta tulus dan kegigihan, Habibie melamar Ainun. Habibie dan Ainun, serasi bersanding di pelaminan.

2.

Bapak Habibie dikenal sebagai suami yang romantis. Bukan dengan kata-kata puitis, tetapi dengan sikapnya yang membuat istrinya merasa menjadi wanita paling istimewa di dunia.

Pesawat terbang pertama Indonesia, buatan sendiri, dipersembahkan untuk sang istri. Adakah yang lebih romantis dari itu?

3.

Sebagai seorang kekasih dan suami, kesetiaan Habibie teruji. Tidak ada yang lebih diinginkannya selain kembali bersama dengan istri tercinta. Sampai akhirnya maut menjemput, Rabu, 11 September, Habibie setia pada janji, sehidup semati.

Selamat jalan, Pak Habibie. Selamat bertemu kembali dengan cinta yang telah menunggumu di keabadian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here