“Saya tidak lagi nge-fans sama Ahok,” ujar seorang ibu dua putri kepada saya. “Sejak dia menikah lagi, hati saya menjadi tawar terhadapnya.”

“Ahok memang berhasil dalam pemerintahan, tetapi gagal dalam membina rumah tangga,” ujar seorang oma.

“Ahok adalah potret kemunafikan manusia yang melihat keberhasilan hanya dari satu sisi saja,” ujar ibu yang lain lagi.

Banyak komentar yang saya dengar dari orang-orang yang dulunya mengidolakan Ahok tetapi sekarang tidak lagi. Dari kisah mereka selanjutnya, saya bisa menangkap kekecewaan mereka yang mendalam karena di hati mereka ada Veronica Tan dan anak-anaknya. Mereka menganggap, sehebat-hebatnya Ahok ternyata tidak jago dalam mengelola rumah tangga.

“Dari buahnyalah kita melihat seseorang,” ujar seorang pekerja sosial yang kritis.

Saya pernah menulis kolom berjudul “Masihkah Anda Mengidolakan Ahok” di detik.com yang bukan saja dibaca banyak orang tetapi mendapat ratusan komentar dari warganet.

Komentarnya terbagi menjadi tiga. Ada yang masih tetap mengidolakan. Ada yang tidak. Ada yang berada di tengah: menyayangkan keretakan rumah tangganya, tetapi tetap mengagumi kerja profesionalismenya.

Nah, bagaimana dengan Anda?

Baca Juga: BTP alias Ahok, Satu Hal yang Membuatnya Begitu Dicintai Sekaligus Dibenci

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here