Tanggal 1 Juni 2019, tepat di hari lahirnya Pancasila, Indonesia berduka karena Ibu Ani Yudhoyono meninggal dunia. Mantan ibu negara yang dicintai rakyat, terbukti dengan banyaknya “update status” di media sosial yang menunjukkan kesedihan dan kehilangan.
Realita kehidupan yang menunjukkan bahwa kita ini adalah manusia biasa, yang lemah, terbatas, dan tidak bisa menolak datangnya kematian. Tanpa mengurangi rasa duka, pelajaran apa yang kita bisa dapatkan dari ibu Ani?
Seorang Ibu yang sangat mencintai keluarganya
Ibu Ani selalu setia mendampingi suami, baik ketika masih menjadi presiden, ataupun sebelum dan sesudahnya. Seorang istri yang menjalankan tugas dengan baik untuk menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya. Lalu ketika anaknya sudah dewasa dan membentuk keluarga masing-masing, ibu Ani juga terlihat sangat mencintai anak, menantu dan cucunya.
Bagi kedua menantunya, ibu Ani adalah sosok mertua yang luar biasa, sehingga mereka rela bergantian menjaga ketika beliau sakit dan harus dirawat di luar negeri. Kita juga bisa melihat bagaimana kedekatan ibu Ani dengan cucu-cucunya, menjadi seorang nenek yang sangat mengasihi mereka.
Satu teladan baik yang bisa kita saksikan. Tentu sebagai manusia biasa, ibu Ani juga tidak sempurna, mungkin ada banyak kesedihan dan pergumulan yang dia juga alami. Tetapi beliau bisa menjadi inspirasi bagi rakyat Indonesia.