“Ayat hafalannya jangan yang panjang-panjang, Laoshi. Kami sudah capek, Laoshi!”

Begitu kira-kira keluh murid-murid saya ketika saya mengajar.

Biasanya setelah selesai ibadah, saya menyempatkan diri untuk bermain dengan mereka dan mendengarkan keluh kesah mereka. Saya pun mendapati bahwa ternyata banyak anak yang merasa sangat stres dengan kehidupan karena kesibukan sehari-hari mereka.

Anak-anak itu bercerita bahwa mereka sudah harus bangun pagi sekitar jam 5.30, kemudian selesai sekolah sekitar jam 13.00, setelah pulang sekolah, mereka tidak langsung pulang melainkan mengikuti berbagai les, bahkan sampai malam. Ketika sudah malam, mereka tidak bisa bermain, tetapi harus mengerjakan banyaknya PR yang diberikan oleh guru di sekolah.

Hal ini merupakan hal umum yang ditemui di kota-kota besar. Orangtua seolah-olah sangat bangga dengan kesibukan anaknya. Orangtua bisa menceritakan kehebatan anaknya dimana-mana, tetapi di saat yang bersamaan, keluhan anaknya sendiri tidak didengarkan atau tidak dipedulikan.

Memang benar, zaman telah berubah. Perkembangan zaman saat ini menuntut anak untuk lebih kompetitif. Dari masa kecil, mereka sudah harus bisa berbahasa Inggris, komputer, dan sebagainya. Namun, kesibukan anak yang seperti itu bisa jadi bukan disebabkan oleh zaman yang berubah, tetapi karena ambisi orangtua yang tidak memperdulikan perasaan anak-anak mereka.

Orangtua, alangkah baiknya kalau Anda mengingat beberapa hal ini:

1. Anak-anak Perlu Menikmati Masa Kecilnya

Dengan banyaknya kesibukan anak-anak kecil di masa kini, saya ragu apakah mereka benar-benar bisa menikmati masa kecilnya. Jangan sampai kesibukan mereka tidak sesuai porsinya dengan usia mereka. Tak jarang, dari mereka yang masih TK atau SD kelas 1-3 pun sudah mempunyai kesibukan-kesibukan yang luar biasa. Padahal, anak seusia mereka perlu untuk bermain. Mereka butuh menikmati masa kecil yang pas dengan usia mereka, bukan diiisi dengan pelajaran-pelajaran yang belum tentu mereka sukai.

Masih ingat masa kecil kita? Masa kecil kita begitu indah. Bermain bersama teman-teman, bermain kelereng, bermain petak umpet, dan sebagainya. Anak-anak masa kini, meskipun di tengah zaman yang sudah berbeda, tetapi mereka tetap saja anak-anak yang butuh menikmati masa kecilnya.

Setiap anak butuh mengalami masa kecil yang penuh keceriaan, bukan dipenuhi tugas yang menumpuk.

2. Anak-anak Butuh Waktu yang Cukup Bersama Orangtua

Anak-anak butuh waktu yang cukup bersama orangtua mereka. Hal ini tidak akan didapatkan ketika anak-anak begitu sibuk dengan kegiatan setiap harinya. Biasanya setelah selesai aktivitas sehari, anak sudah capek dan segera tidur, sehingga mereka kekurangan waktu bersama orangtua. Padahal, dalam masa pertumbuhan, tidak cukup hanya cakap dalam akademis, tetapi mereka harus mempelajari prinsip-prinsip kehidupan yang hanya bisa diajarkan oleh orangtua mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here