Salah satu komedian favorit saya adalah Cak Lontong. Sejak kemunculannya di dunia hiburan, arek Suroboyo asli ini telah mencuri perhatian lewat gaya lawakannya yang sangat berbeda dibandingkan dengan yang lainnya.
Dia selalu mengajak penontonnya untuk tidak hanya sekedar menikmati lawak tapi juga berpikir kritis. Dia akan membuat orang telanjur berpikir serius dan logis, lantas di bagian akhir muncullah humor yang tak terduga. Itulah lawakan yang cerdas, yakni lawakan yang membuat seseorang berpikir logis dulu terhadap suatu hal, baru tertawa.
Banyak pernyataan-pernyataannya yang dijadikan meme dan bertebaran di media sosial. Salah satu yang menarik adalah ketika dia menyatakan hidup ini tidak akan terasa berat kalau kita berpasrah. Hal itu sudah dibuktikannya ketika dia mengalami masa-masa sulit dalam keluarganya. Dia berpasrah dan hidup memang terasa lebih mudah. Dia pasrahkan anak dan istrinya pada . . . mertua!
Jangan Menanggung Beban yang Tak Perlu
Salah satu hal yang membuat hidup yang sudah berat menjadi semakin berat adalah karena kita memikul beban yang seharusnya bukan menjadi bagian kita. Ada banyak hal di dunia ini yang tidak dapat kita kendalikan. Seorang bijak berkata, “Kita tidak bisa melarang burung terbang diatas kepala kita, tapi kita bisa mengusirnya ketika dia hinggap di kepala kita.”
Beberapa tahun yang lalu papa memanggil saya untuk berbincang berdua. Beliau sampaikan bahwa selama ini papa telah mengamati kami, keempat anaknya dan sampai pada suatu kesimpulan bahwa saya adalah anak yang lebih religius dan dapat diandalkan dibandingkan dengan 2 kakak dan 1 adik saya.
Papa menyampaikan bahwa keluarga ibarat sebuah kapal, selama ini ia yang menjadi nakhodanya dan saatnya papa menyerahkan kemudi kapal itu pada saya. Hal tersebut disampaikannya hanya beberapa tahun setelah saya lulus SMA dan saya bekerja sebagai operator telepon di sebuah rumah sakit untuk membiayai kuliah di universitas di Surabaya.