BTP dan bukan lagi Ahok, begitu ia ingin dipanggil oleh publik saat ini. Komentar publik tentang sosok BTP ini sungguh sangat luar biasa, baik yang mencintainya atau pun yang membencinya.

Well, semua tertuju kepada kehidupan perjuangan sang BTP  ini, dari perjuangan masa-masa di penjara, perjuangan rumah tangganya yang harus berakhir, dan komentar-komentar publik tentang kehidupan politik seorang BTP selanjutnya. Saat ini muncullah pelbagai prediksi dan harapan ke depan dari  para pengagumnya.

Saya justru ingin melihat dari sisi kisah romansa beliau yang kabarnya akan menikah pada bulan Februari. Saya ingin berkomentar sebagai kaum hawa menyikapi kehidupan romansa beliau.

Berdua lebih baik daripada seorang diri

Pada dasarnya siapa nyaman hidup sendiri bila ada ungkapan suci “berdua lebih baik daripada seorang diri”. BTP punya hak untuk bahagia bersama dengan pasangan yang telah digumulkan nya pasca perceraian. BTP punya rencana yang pasti, dan mungkin publik akan membentuk opini sedemikian rupa tentang kisah asmara nya dengan sosok yang mendampinginya selama ini.

BTP, seorang yang hebat dalam dunia perpolitikan, perjuangannya tak diragukan publik, bahkan ketegasannya membawa pengaruh dan motivasi yang baik bagi para pengagumnya. Tapi, ia tetaplah BTP menyadari dia tidak bisa seorang diri dan tetap membutuhkan penolong untuk menemani perjalanan kehidupan babak baru rumah tangganya.

Pasangan adalah sesuatu yang penting

Bagi kebanyakan publik, langkah BTP untuk mengarungi hidup bersama dengan pasangan barunya tentu saja mengagetkan, tetapi apakah ada implikasi politiknya? Kita belum tahu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here