Sebentar lagi Ahok dibebaskan dari penjara. Berita rencana pembebasan Ahok sudah ramai. Orang mulai berspekulasi apakah Ahok akan meneruskan kariernya yang sempat terhenti (baca: dihentikan dengan paksa oleh demonstrasi yang berujung ke penjara), menjadi pembicara publik, kerja di sektor swasta, atau memulai hidup yang baru bersama istri baru di negeri yang baru?

Ketimbang main tebak-tebakan, bahkan ada yang bermain menjadi ‘nabi’ yang merasa tahu lebih dulu, alangkah baiknya jika peristiwa ini bisa kita jadikan cermin untuk diri kita sendiri-sendiri.

Kebetulan kita masih menjalani waktu di tahun baru kurang dari satu bulan. Mari kita melakukan restart hidup ini dengan tiga hal penting ini:

1. Melupakan Masa Lalu

Kata ‘melupakan’ ini bukan berarti menghapus semua ‘mimpi buruk’ kita, melainkan sengaja menghilangkan trauma masa lalu agar tidak menghantui kita setiap waktu.

Di dalam film ‘Replica’ dikisahkan William Foster yang diperankan dengan apik oleh Keanu Reeves, pakar biologi sintetis dan pemetaan jalur syafar manusia, mengajak istri Mona—diperankan oleh Alice Eve—dan tiga orang anaknya—Sophie, Mat, and Zoe—pergi berlayar. Namun, di dalam perjalanan mereka mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuat istri dan tiga orang anaknya meninggal dunia. Dibantu temannya, Ed White—dilakonkan oleh John Ortiz—pakar kloning manusia—menghidupkan kembali keluarganya.

Namun, karena hanya ada tiga tabung kloning yang tersedia, Foster terpaksa mengorbankan Zoe, anak bungsunya dan menghapus memori istri dan dua anaknya terhadap Zoe.

Apakah semudah itu menghapus memori buruk kita? Tentu tidak. Bisa jadi kita tetap mengingatnya namun dengan respon yang berbeda terhadap peristiwa itu.

Bisa jadi Ahok jengkel saat dirinya merasa tidak bersalah tetapi harus masuk jeruji besi, tetapi dia bisa memilih untuk mengampuni para pelakunya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here