Baru-baru ini di media sosial ada sebuah kasus mengenaskan yang menimpa seorang bayi berusia tiga bulan. Kasus ini kemudian menjadi viral di media sosial.

Si bayi sedang dijaga oleh babysitter, sementara ibunya sendiri sedang menjaga kakak si bayi. Tiba-tiba terdengar suara seperti benda jatuh yang sangat keras, dan kemudian diikuti oleh teriakan dan tangisan si bayi.

Dengan panik, si ibu bergegas menghampiri dan mencari tahu mengapa bayinya menangis. Babysitter tidak langsung mengaku, ia berusaha menutupi kejadian sebenarnya. Karena curiga, si ibu memeriksa kondisi bayinya, dan ternyata ada memar yang besar di bagian kepala si bayi.

Tanpa menunggu lama, ia membawa bayinya ke rumah sakit. Rupanya bayi itu mengalami cedera yang cukup serius. Walaupun demikian, babysitter tetap berusaha berbohong dan menutup-nutupi kesalahannya. Akhirnya, babysitter itu mengakui kesalahannya setelah ditekan oleh orang tua si bayi dan diberi tindakan tegas.

 

Ibu, kejadian semacam ini sesungguhnya hanyalah satu dari sekian banyak kejadian yang terjadi.

Saya sering melihat video rekaman yang menunjukkan bagaimana pengasuh bayi bersikap kasar dan semena-mena terhadap anak yang diasuhnya.

Di depan orang tua si anak, pengasuh bisa bersikap ramah dan sopan. Namun tanpa sepengetahuan orang lain, ia rupanya bersikap kasar dan semena-mena. Pada banyak kejadian, tindakan-tindakan seperti ini tidak ketahuan sampai si bayi mengalami luka, baik fisik maupun batin.

Sebagai seorang ibu, saya pun bisa merasakan betapa beratnya memilih pengasuh yang bisa dipercaya. Share on X

Namun, di lain pihak, saya sendiri mengalami kesulitan karena harus mengasuh dua anak yang usianya berdekatan sekaligus.

Lalu, apa yang bisa saya lakukan sebagai seorang ibu untuk menghindari agar kecelakaan semacam itu tidak menimpa anak-anak saya?

 

1. Jangan Mudah Percaya pada Pengasuh Anak

Ya, jangan mudah percaya kepada pengasuh anak Anda, sekalipun ia mengatakan bahwa  ia telah memiliki banyak pengalaman sebelumnya. Selidiki dan telusuri terlebih dahulu sejarahnya ketika ia bekerja di tempat lain. Apakah ia bermasalah dahulu?
Akan lebih baik jika kita bisa menggunakan jasa seorang pengasuh anak yang telah terpercaya; misalnya yang pernah mengasuh anggota keluarga lainnya.
Tentunya, yang paling baik adalah jika si pengasuh adalah anggota keluarga sendiri, misalkan ibu kita atau ibu mertua. Tentunya kita bisa merasa lebih tenang ketika meninggalkan anak kita kepada mereka. Namun, pada kenyataannya ibu atau ibu mertua belum tentu bisa selalu membantu mengasuh anak-anak kita.

 

 

2. Tetap Waspada saat Anak Dijaga Pengasuh

Kita harus waspada terutama ketika bayi kita yang masih tidak berdaya dan tidak bisa membela dirinya sendiri dijaga oleh orang lain. Ia tentu tidak bisa melapor ketika ia mengalami cidera atau mendapat perlakuan yang buruk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here