Saat membuka portal berita, kabar kepergian Edelenyi Laura Anna mendominasi. Selebgram yang belakangan ini menjadi berita karena sidang lanjutan kasus laka dengan Gaga dua tahun lalu memang terus-menerus menjadi trending topic minggu-minggu terakhir ini. Saya sempat terkejut karena sebelumnya saya baru saja nonton podcastLora—demikian dia biasa dipanggil—dengan Deddy. Biasanya saya ikuti podcast close the door itu yang berhubungan dengan masalah kebangsaan terkini, tapi nyantol ke podcast Lora karena clickbait banget. Gambar Deddy menggendong Lora sungguh menyentuh hati.
Apa kenangan yang saya dapatkan dari seorang Lora yang bahkan instagramnya pun tidak sempat saya tengok sampai detik ini?
Pertama, ketegarannya. Meskipun fisiknya terkesan mungil, Lora ternyata berpembawaan santai dan bisa membawa diri dengan baik. Walau saat menceritakan pengalaman pahitnya dengan Gaga Muhammad, Lora tampak kukuh, meski sesekali matanya berlinangan. Dari podcast Deddy yang menanggapi kepergiannya dengan penuh empati, saya dapat informasi tambahan bahwa Lora memang tegar.
Kedua, keceriaannya. Walaupun mengalami keterbatasan fisik sejak kecelakaan, Lora menerima keadaan itu dengan dewasa. Dia tidak mau terkungkung di rumah sendiri. Jiwanya tetap bebas merdeka. Dia menjadikan kesempatan sekecil apa pun untuk tetap menyalakan asanya. Kehadiran teman-teman dekatnya di rumah maupun di pengadilan dia jadikan bahan bakar agar sumbu harapannya tetap berpendar.
Ketiga, kedermawanannya. Dari podcast Deddy yang tahu—dan sudah menduga sebelumnya—Deddy pun memberikan sumbangan uang sejumlah 250 juta bersama Indonesia Pasti Bisa. Dari rekaman suara yang diperdengarkan Deddy setelah kepergiannya, Lora tidak ingin menikmati uang itu sendirian. Dia justru mengajak Deddy—kalau bersedia—untuk ikut belanja mainan dan memberikannya kepada anak-anak panti. Rasa peduli dan empati yang sungguh menginspirasi hati.
Misteri Lagu Terakhir yang Didengar Lora
Di samping tiga hal di atas, ada satu hal yang masih menjadi misteri entah sampai kapan. Pada malam sebelum kepergiannya untuk selama-lamanya, Lora mengunggah lagu di Instagram stories miliknya. Somewhere Only We Know merupakan lagu yang menemaninya tidur terakhirnya di muka bumi.
Lora juga mengunggah sebagian lirik lagu tersebut. “And if we have a minute why don’t we go? Talk about it somewhere we know? This could be the end of everything,” tulisnya. Merinding bukan?
Entah apa yang dia pikirkan saat mengunggah lirik lagu itu. Pesan terakhir? Siapa tahu?
Bagi kita, SETIAP KITA, suatu hari nanti, kita pun akan menuliskan kisah terakhir kita. Apakah kisah kita menjadi history (sejarah) kebersamaan kita dengan orang-orang di sekitar kita atau His story (kisah bagaimana kita menjalani hidup sesuai dengan tuntunan-Nya di dalam sepenggal kehidupan kita). Apakah kita akan menghabiskan waktu kita nanti bersama orang-orang di masa lalu kita atau bersama Dia yang tak pernah meninggalkan kita sendirian di jalan kesunyian?
- Xavier Quentin Pranata, instagram @xavier_qp