Sepanjang akhir tahun 2019, hati dan pikiran saya tertuju kepada seorang anak lelaki yang tangguh. Caleb namanya. Kami belum pernah bertemu, apalagi berkenalan. Namun saya mengenalnya melalui ibunya yang adalah teman saya di masa SMU.
Ibu Caleb adalah orang yang baik. Seluruh angkatan kami tahu bahwa mengenalnya sebagai orang yang pintar, rendah hati, dan ringan tangan. Every body loves her.
Namun suatu kali sebuah berita di grup sekolah via Whattsap membuat kami semua bersedih. Ibu Caleb sekeluarga sedang berjuang bersama mengalahkan kanker yang diderita anaknya.
Kisah keluarga ini menginspirasi saya untuk membagikannya di sini. Kisah tentang keluarga ibu Caleb yang “berkawan” dengan kanker neuroblastoma.
Inilah kisahnya:
Kejutan yang Menghancurkan Hati
Semua anak kecil di bawah 5 tahun akan cukup sering panas, benar?
Konon kabarnya, imunitas tubuh belum terbentuk dengan baik sampai mereka berusia 6 tahun. Namun kali ini ada yang berbeda. Sudah sebulan ini Caleb sakit panas. Berbagai obat dan pemeriksaan telah dijalani. Mereka juga sudah berulang kali berganti dari satu dokter ke dokter lainnya. Meskipun pemeriksaan baik, namun Caleb tak kunjung sembuh.
Ada yang tidak beres
Suhu panas badan Caleb dapat mencapai 40,5 derajat celcius dalam satu malam. Saat itulah, keluarga meminta dokter untuk kembali melakukan tindakan X Ray di punggung bagian bawah. Soalnya Caleb selalu mengeluh kesakitan di bagian itu, bahkan sampai menangis. Selain X Ray, keluarga juga meminta tindakan CT Scan pada Caleb.
Hasil menunjukkan bahwa ada tumor di punggung bagian bawah. Awalnya keluarga berpikir bahwa itu hanya tumor yang tumbuh dan bisa diangkat lagi. Tidak ada pikiran bahwa itu adalah tumor ganas.
Ternyata kenyataan berbicara lain.
Kami diberi tahu oleh dokter bahwa tumor itu adalah kanker Neuroblastoma. Tentu saja kami kaget dan hancur hati. Butuh waktu lama untuk mencerna kenyataan ini. Ibu Caleb dan suami shock dan hanya bisa terus menangis.
“Kok bisa Caleb sakit kanker?”