Beberapa waktu ini, berita kematian pribadi yang dekat dengan saya datang silih berganti. Baik itu lewat orang yang saya kenal langsung atau lewat keluarga dari saudara dan teman saya. Bahkan berita kematian juga datang melalui sosok yang saya kagumi dan terkenal di seluruh dunia. Kepergian dari individu-individu ini, yang terkadang begitu mendadak dan dengan cara yang tidak diduga, mendatangkan kesedihan dalam bentuk shock dan rasa tidak percaya.

Ada anggapan, apabila seseorang sering mengalami sesuatu yang sama secara terus menerus, maka dia bisa ahli dalam hal itu. Sayangnya, asumsi itu tidaklah berlaku ketika kita berada dalam suasana duka. Pengalaman yang banyak tidak serta merta menjadikan seseorang bijaksana dalam urusan perkabungan.

Adanya ketidakpekaan dari kelompok orang tertentu membuat teman saya menulis di instagramnya @akusukabuncis, yang saya terjemahkan sebagai berikut:

“Buat para agen asuransi yang menggunakan kematian Kobe untuk mempromosikan produk mereka dan mengatakan bahwa “risiko kematian bisa datang kapan saja, jadi bersiaplah,”

Kami mengerti bila kamu tidak memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan, tetapi izinkanlah kami untuk berduka

Perkataannya ini membuat saya melihat kembali berbagai cuplikan pengalaman ketika saya berada di rumah duka. Benar, saya bukanlah agen asuransi atau orang yang sedang menjual produk, tetapi seperti kelompok orang tadi, saya menyadari bahwa saya pun terkadang menunjukkan sikap yang kurang bijak, baik perkataan maupun tindakan saat berada di rumah duka.

Kehadiran dan sikap saya di rumah duka tidak berbeda jauh dengan sikap yang saya tunjukkan ketika bertamu ke rumah seseorang. Saya tidak menunjukkan empati dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang teman yang bijak bila mereka berada di posisi saya. Bukannya menolong, kehadiran saya malah menganggu momen berduka mereka. Bagaimana dengan Anda? Apakah cara yang Anda lakukan dapat menunjukkan kasih dalam kedukaan kepada keluarga yang ditinggalkan?

Mungkin Anda bertanya: “Perilaku seperti apakah yang seharusnya ditunjukkan?”

Paling tidak, ada tiga perilaku yang sering terlupakan ketika seseorang hadir di rumah duka. Inilah tiga hal yang bisa kita lakukan setelah memberi hormat dan salam kepada keluarga yang berduka:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here