Tindakan Adi Saputra (20) pemuda asal Lampung yang membanting dan merusak motor sendiri ketika ditilang polisi karena melawan arus menjadi viral hari-hari ini. Kita seperti disuguhi tontonan live kekerasan generasi millenial.

Saya yang sudah puluhan tahun mengkonseling pasutri dan sebagian korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), menyimpulkan apa yang Adi pertontonkan menjadi ciri  utama calon suami yang berpotensi lakukan KDRT. 

Kekerasan kok dipertontonkan? Mungkin ada yang komentar begitu. Namun, itulah faktanya. Jika seseorang bangga karena berasil merusak barang sendiri atau barang orang lain, artinya, dia kurang bisa menghargai barang, apalagi orang.

Di berita yang saya baca, pacarnya hanya bisa menangis menyaksikan ulah Adi. Lebih baik menangis sekarang daripada nanti setelah menjadi istri. Artinya? Sebelum memutuskan untuk meneruskan hubungan dengan orang yang suka melakukan vandalisme, berpikirlah berulangkali. Apalagi waktu membanting motornya, pacarnya hampir tertimpa. Maknanya? Jika dalam kondisi marah seseorang sudah memnbahayakan nyawanya, apalagi kalau sudah menikah nanti.

Barang apa saja yang seringkali jadi sasaran?

1. Handphone

Bukan hanya anak kemarin sore yang suka membanting atau melempar handphone, politisi yang gampang marah pun bisa melempar hp-nya kepada orang-orang di sekitarnya, paling tidak yang dianggap ikut andil dalam kemarahannya.

2. Gelas

Seorang pemarah yang minta es teh diberi es jeruk marah kepada pramusaji dan membanting gelasnya. Di samping tidak sopan, tindakan semacam ini juga menunjukkan sifat arogan. Dia merasa derajatnya lebih tinggi ketimbang pelayan resto. Saya bahkan pernah mendengar seorang pembeli yang saat marah kepada pramuniaga sambil mengatakan,”Aku juga bisa beli kamu!”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here