“Guys, kamu dinner di mana semalam?”; “Hadiah apa yang kamu berikan untuk si dia?”; “Kamu tahu White Day kan?”

Itulah percakapan di kalangan anak muda. Bisa jadi, ortu yang kepo pun, bisa menanyakan hal yang sama kepada anaknya. Bukan apa-apa sih. Tujuannya agar kita bisa mengenal anak-anak kita lebih baik, khususnya pada masa pacaran mereka.

Makanan Apa Sih White Day Itu?

Bagi kalian yang tidak tahu apa itu White, googling aja. White Day dilakukan tepat sebulan setelah Valenntine’s Day. Jika pada 14 Februari yang lalu, cewek memberi coklat atau kado untuk cowoknya atau cowok yang ditaksirnya, maka pada 14 Maret, gantian sang cowok yang membalas kado ceweknya atau cewek yang ‘menembaknya’ atau mengirimkan ‘sinyal cinta’ dengan mengajaknya keluar makan atau memberi kado berupa coklat putih atau kado lainnya yang biasanya berwarna putih. Warna putih tidak wajib sih. Namun, banyak pasangan yang merayakannya dengan dress code warna putih entah kasual atau formal.

Kalau Black Day?

Black Day yang dilakukan pada tanggal 14 April dilakukan oleh para cowok atau cewek yang tidak mendapatkan coklat atau kado dari lawan jenisnya. Mereka biasanya berpakaian hitam dan makan bersama makanan yang hitam juga seperti jajangmyon dengan black coffee dengan rekan ‘senasib’ atau yang sama-sama melajang tahun ini. 

Dari Mana Asal Mula White Day dan Black Day?

Ada yang berkata bahwa White Day berasal dari Jepang atau Korea Selatan sejak tahun 1970-an dan makin berkembang. Meskipun begitu, sampai hari ini masih banyak yang belum tahu adanya White and Black Day ini. Sambil berharap agar kalian tidak perlu ‘merayakan’ Black Day tanggal 14 April nanti (karena ‘ditolak’), apa sihpelajaran yang bisa kita petik dari White and Black Day?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here