Saya mengenal seorang cewek yang berharap calon suaminya selalu mendampinginya. Saya setuju pasangan suami-istri yang saling mendampingi, dalam susah maupun senang, sakit maupun sehat, miskin maupun kaya.

Namun, jika kata ‘mendampingi’ ini berarti terus-menerus di sisinya, apakah tidak berlebihan?

Saya mengenal cewek demikian. Sekian menit saja cowoknya ‘menghilang’, ceweknya sudah teriak-teriak. Menurut saya, cewek semacam ini bukan hanya manja, namun lebay. Akhir hubungan mereka bisa ditebak. Putus sebelum memasuki jenjang pernikahan.

 

 

4. Posesif

“Saya sampai tidak bisa bekerja dengan tenang, Kak Xavier,” ujar seorang ekspatriat kepada saya.

Sebagai lulusan kampus ternama di luar negeri dan pengalaman kerja yang mumpuni, tidak sukar bagi cowok ini untuk mendapatkan pekerjaan. Posisi baik. Gaji tinggi. Wajah tampan pula.

“Bagi saya, cewek yang begitu posesif, yang minta terus-menerus dihubungi, tidak mungkin saya jadikan istri. Jika saya tidak menerima teleponnya, padahal saya lagi bekerja, dia uring-uringan. Saya terpaksa memutuskannya,” ujarnya di sebuah jaringan resto di sebuah mal.

“Anehnya, sejak saat itu saya jadi mati rasa,” tambahnya. “Mantan pacar saya sampai hari ini belum dapat cowok lagi, Kak Xavier. Saya juga,” ujarnya sambil tersenyum, seakan menyalahkan diri sendiri.

 

 

5. Pencemburu berat

“Cowok saya tipe pencemburu berat. Seandainya saya jalan sama presiden pun, dia pasti akan menyerbu istana,” ujar gadis berambut pirang itu sambil tertawa ngakak.

Saya mula-mula ragu ada cowok yang cemburuannya kelas dewa. Sampai bertahun-tahun kemudian, saya bertemu dengan cowok itu dalam kapasitas yang berbeda. Dia sedang minta masukan tentang hubungannya dengan pacarnya yang terancam putus.

“Apa karena you masih cemburuan?” tembak saya langsung.

“Bapak masih ingat saja,” ujarnya sambil tersenyum malu. “Justru sebaliknya, Pak. Pacar saya yang sekarang cemburuan banget. Lebih parah dari saya!”

Saya sampai mengambil tisu untuk menutupi mulut saya yang hampir muncrat menahan tawa. Rupanya hukum tabur tuai terjadi di sini. Dia baru tahu bagaimana rasanya punya pacar pencemburu tingkat dewa. Dewa mabuk pun bisa terbangun! Wkwkwk.

 

'Jika jodoh memang di tangan Tuhan, kok saya tidak dapat-dapat, ya?' Share on X

Apakah kelima tanda di atas ada di dalam diri Anda?

Jika ya, segeralah berubah. Jika tidak, jangan salahkan Tuhan yang ‘enggan’ mengirimkan jodoh. Wong yang dikirimi tidak jelas alamatnya. Wkwkwk.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here