Di acara Father and Kids yang lalu, anak-anak cowok menunjukkan semangat juangnya dalam setiap permainan yang diadakan. Mereka berlomba dengan penuh semangat, bahkan berjuang melawan rasa takut dengan berjalan melewati bambu rintangan. Mereka ingin menjadi pahlawan. Mereka ingin menyenangkan ayahnya. Dan seperti anak laki lainnya, mereka ingin mengetahui, “Apakah saya mampu?”

Pertanyaan-pertanyaan ini: “Apakah saya mampu? Apakah saya dapat mengatasi masalah ini? Apakah saya bisa melakukannya?” merupakan pertanyaan yang akan terus dibawa oleh si anak hingga ia beranjak besar. 

Dan ia melihat kepada sang ayah untuk menemukan jawabannya. 

Walaupun anak-anak cewek yang mengikuti acara ini juga melakukan permainan yang sama dan menunjukkan reaksi yang mirip, mereka memiliki pertanyaan yang sedikit berbeda dari teman cowoknya. Mereka akan memberi fokus lebih kepada relasi yang terbentuk lewat acara dan permainan itu. Mereka akan menyajikan makanan seindah mungkin. Mereka akan memeluk ayahnya. Dan lewat semua yang mereka lakukan, mereka ingin mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan,“Apakah saya ini cantik?”

Pertanyaannya ini tidak terbatas kepada rupa dan apa yang dipandang mata, tetapi setiap anak perempuan ingin mengetahui: “Apakah saya layak dikasihi? Apakah saya ini berharga untuk diperhatikan?  Apakah saya ini cantik?” Hingga dewasa, pertanyaan ini akan terus muncul dalam hatinya.

Dan anak perempuan ini juga akan melihat kepada sang ayah, pria pertama yang dikenalnya dan mengenalnya, untuk menemukan jawabannya.

John Eldredge mengingatkan kepada setiap ayah bahwa salah satu tugas utama kita adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sesering mungkin dan dalam bentuk apapun yang bisa kita lakukan. Kita perlu terus melakukannya dan mengulangnya. Bila kita tak kendor dan mau terus menjawabnya, maka jawaban-jawaban ini akan menjadi bibit identitas yang kuat dan akan menjadi semakin kuat seiring dengan pertumbuhan anak.

Seorang anak cowok akan mengetahui apakah ia adalah pria sejati, apakah ia mampu menghadapi hidup ini, dari ayahnya. Demikian pula seorang anak perempuan akan belajar mengetahui bilamana ia layak dikejar, diperjuangkan dan dikasihi, bilamana ia cantik, dari ayahnya.

Hari ini, mari kita menunjukkan kasih kepada anak kita dengan memberikan jawaban untuk pertanyaan jiwanya ini.

Selamat Hari Ayah! 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here