Masa pacaran memang menjadi masa yang mengasyikkan. Masa di mana seseorang bisa menjalin hubungan lebih dekat dengan orang yang didambakannya. Angan-angan kebersamaan bersama pacar semakin intens dan meningkat ke jenjang yang lebih dalam.
Proses berpacaran juga menjadi sarana bagi seseorang untuk bisa lebih mengenal pasangannya. Dalam proses tersebut tentu akan muncul pelbagai pergumulan, baik karena sifat masing-masing, pekerjaan, latar belakang hingga menyangkut keluarga dari kedua belah pihak.
Namun, bagaimana jika hubungan dalam berpacaran itu tiba-tiba harus berakhir dengan kata ‘putus’? Nah, putus dalam berpacaran bisa juga menjadi tragedi bagi kedua belah pihak. Tak jarang pula menjadi sebuah permusuhan yang berkepanjangan.
Bagi pasangan yang mengalami putus dalam pacaran, alangkah baiknya untuk menghindari tiga hal berikut ini.
1. Menjelek-jelekkan mantan di dunia nyata hingga di media sosial
Tak ada gunanya menjelek-jelekkan mantan di depan orang lain apalagi di hadapan khalayak ramai. Cukuplah hal itu sebagai pengalaman dan pembelajaran diri kita, agar tidak terulang di kemudian hari.
Bagaimanapun, mantan adalah orang yang pernah menjadi spesial di hati kita. Hanya karena adanya prinsip masing-masing yang kuat, sehingga hubungan tersebut tak bisa di lanjutkan. Jika kita terlalu gencar menjelekkan mantan, bisa jadi malah banyak orang akan menilai kitalah yang bermasalah. Karena itu, bersikap tenang dan biasa saja akan membantu kita untuk move on kembali.
2. Tidak bisa melupakan mantan
Terlalu fokus kepada mantan akan menyita waktu dan pikiran kita. Energi kita bisa terkuras jika terus sibuk mencari pembenaran diri dan mencari-cari kesalahan sang mantan. Melupakan tidak harus membenci terus menerus, tetapi tidak juga mencari cara untuk kembali.
Melupakan sebuah kenangan manis memang bukan hal mudah. Kenangan itu akan terus melekat meski sudah ada pengganti yang lain. Jika kadar kenangan itu terlalu kuat, maka bisa menjadi hambatan kita di masa mendatang.