Jika Anda sering mampir di akun Instagram publik figur, Anda akan cukup sering membaca pesan spam seperti: “peningginya kakak…” atau “mau langsing tanpa diet ketat? Yuk mampir di IG kami…” dan yang lebih kreatif: “Terima kasih (nama sang artis) sudah merekomendasikan produk pemutih (nama merk) kepada saya, wajah saya makin cerah setelah pemakaian beberapa hari!”

Iklan-iklan seperti ini memang mengganggu, apalagi jika diletakkan tidak pada tempatnya. Tapi bagi saya ada yang menarik, secara tidak sadar iklan-iklan ini membuat sebuah standar akan konsep kecantikan atau ketampanan yang seringkali justru membuat kita merasa minder karena tidak sesuai dengan standar tersebut.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sebuah “beauty standard“, yang salah adalah ketika standar itu dipukul rata untuk semua orang. Padahal kecantikan atau ketampanan seseorang itu seharusnya berbeda-beda.

Ketika saya menonton film Hollywood, rata-rata aktor prianya memiliki badan kekar dan berpenampilan maskulin. Sementara para aktris wanita memiliki tubuh yang curvy, berisi di tempat-tempat yang seharusnya. Tampaknya ini menjadi “beauty standard” di Hollywood.

Beda lagi dengan ketika saya menonton film drama Korea apalagi drama Chinese. Para aktris wanita di Cina dan Korea semua memiliki tubuh sangat ramping dengan kulit putih bening. Sementara aktor pria juga rata-rata bertubuh sangat tinggi dan tak kalah ramping. Tubuh ramping dan tinggi serta kulit putih menjadi standar kecantikan atau ketampanan. Inilah yang banyak orang ikuti di Indonesia. Mungkin karena faktor persamaan geografis, karena kita sama-sama tinggal di Asia.

Jika kita tak dapat menerima kecantikan dan keunikan kita sendiri, maka kita akan selalu terombang-ambing pada standar-standar kecantikan ini. Kita akan selalu merasa diri kita kurang: kurang putih, kurang tinggi, kurang langsing, atau bisa juga kurang berisi, kurang berotot, dan lain sebagainya.

Jangan artikan menerima dan mencintai diri sendiri berarti kita pasrah, dan lalai menjaga diri. Sungguh berbahaya pemikiran semacam ini, “Toh aku tak sesuai dengan standar kecantikan manapun jadi ya sudah biarkan aku seenaknya saja dengan tubuhku yang penting saat ini aku happy.”

Satu hal yang ingin saya tekankan di sini: mencintai diri sendiri itu berarti memberi yang terbaik bagi diri, bukan untuk menyenangkan orang lain tapi untuk diri kita sendiri. Bukan untuk memenuhi standar kecantikan manapun, melainkan sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri. Caranya? Lakukan 3 hal ini.

1. Menjaga kesehatan itu penting

Anda tak perlu diet karena ingin terlihat kurus seperti artis atau model, tapi Anda perlu menjaga asupan makanan demi kesehatan Anda sendiri. Hindarilah makanan-makanan yang berpotensi menyebabkan penyakit dalam tubuh Anda, dan mulailah gaya hidup sehat.

Anda berolahraga bukan karena Anda ingin menurunkan berat badan, namun karena Anda tahu bahwa berolahraga membuat tubuh Anda lebih fit, jantung Anda lebih sehat, dan metabolisme Anda lebih baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here