“Halo, cantik. Salam kenal. Aku Eko. Kamu panggilannya siapa? Belum punya pacar ya?” tulis seorang pria tak dikenal di Facebook.
Saya bertanya ketus, “Emangnya tahu FB ku dari mana?”
“Ya cari dong,” jawabnya santai.
Percakapan ini adalah salah satu dari percakapan yang terjadi di akun sosial media saya. Tak jarang ada orang-orang tak dikenal tiba-tiba muncul di Facebook, Instagram, dan Twitter. Orang-orang tidak jelas. Biasanya sih tidak kubalas. Namun, saat itu aku merasa penasaran dari mana orang-orang antah berantah itu mengetahui keberadaan sosial mediaku.
Sebenarnya di sosial media, saya juga tidak menuliskan status single. Ya, begitulah sosial media. Hal ini cukup menggangguku. Beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan pesan senada dari puluhan lelaki tiap harinya. Sungguh terlalu.
I am single, but I am not available for everyone. Banyak orang yang menganggap bahwa single berarti available buat didekati dan diajak kenalan. Hm I don’t think so. Jadi, orang-orang seperti apa yang patut untuk dihindari saat berkenalan?
1. Orang yang tidak sopan
Etika sangat penting dalam pergaulan. Ada pertanyaan yang perlu ditanyakan. Namun, ada pertanyaan yang tabu untuk ditanyakan saat perkenalan awal. Apa jadinya kalau orang asing tiba-tiba menanyakan soal sudah punya pacar atau belum? Menurutku, ini sangat tidak sopan. Pertanyaan tersebut dapat ditanyakan jika sudah mengenal sekitar beberapa minggu atau beberapa bulan, bukan di awal menyebutkan nama.
2. Orang yang berfokus pada seks
Bagi saya, seks hanya terjadi setelah pemberkatan nikah kudus di hadapan Tuhan. Pertunangan pun bukanlah saat yang tepat untuk melakukan seks. Kekudusan sangat penting untuk dijaga. Jika orang yang ingin berkenalan dengan kita hanya berfokus pada seks, sebaiknya tinggalkan segera. Masih banyak orang lain yang lebih baik. Jangan menurunkan standar hanya demi menjalin relasi dengan seseorang.
Sayangnya, ada banyak orang yang berpendapat bahwa seks merupakan percobaan. Perlu mencoba dahulu seks dengan seseorang. Jika tidak cocok berhubungan seks dengan orang tersebut, mereka putus dan mencari orang lain yang bisa memenuhi hasrat nafsu seksnya. Seks bukan untuk coba-coba. Seks bukan permainan.
Jika kenalan kita kecanduan pornografi dan mulai menanyakan hal-hal berbau sensual, kita perlu berhati-hati. Orang yang baik akan menanyakan tentang minat, keluarga, dan hal-hal yang berhubungan dengan karakter kita, bukannya menanyakan tentang tubuh dan ingin menjelajahi tubuh kita sebelum pernikahan.