Apa reaksi kita saat mendengar tentang Covid-19? Saya percaya reaksi yang timbul lebih banyak negatif, yaitu kecemasan, ketakutan, stress, bahkan paranoid. Segala kematian yang terjadi bukan karena virus ini, tetap banyak disebarluaskan terjadi gara-gara virus ini. Bisa dikatakan sejak muncul pertama kali di Wuhan, virus ini menyebabkan pandemi yang mengacaukan seluruh sistem yang bersifat normal di masa lalu!
Akibat pandemi ini, sekarang orang tidak boleh lagi bersalaman atau berpelukan dengan sesamanya. Orang harus menjaga jarak, keluar rumah harus menggunakan masker, dan menghindari kerumunan. Keadaan ekonomi dunia berubah dan resesi ekonomi melanda banyak negara. Beberapa sektor perdagangan kena imbas dengan parah, bahkan ada yang sampai bangkrut. Sektor pariwisata sangat terpukul, penerbangan pun terbatas, dan sementara ini jarang orang yang mau bepergian. Banyak orang mengalami PHK, serta masih banyak lagi hal-hal lainnya yang terdampak pandemi ini.
Secara pribadi, saya memiliki pengalaman yang sangat tidak menyenangkan terkait Corona ini. Beberapa anggota keluarga, maupun diri saya sendiri, harus melakukan swab test. Memang virus ini sangat berbahaya dan daya tularnya tinggi. Saya bersyukur karena hasil swab test saya negatif, tetapi mendengar kata Covid-19 masih terasa seperti mimpi buruk. Namun, bagaimana pun kita harus menghadapinya.
Selama masa isolasi menanti hasil swab test, saya mendapatkan 3 hikmah ini:
Hidup manusia rapuh, bergantunglah pada Tuhan
Seperti kita ketahui bahwa pandemi ini belum ada vaksinnya, sehingga sebagai manusia kita tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa belajar berserah penuh kepada yang menciptakan hidup ini. Siapa yang sanggup menghadapi pandemi ini, tidak ada satu pun manusia yang bisa menghadapinya, kecuali Sang Pencipta hidup ini.
Kita punya banyak uang atau tidak punya uang, pandai atau tidak pandai, berkedudukan atau orang biasa, jika virus ini menghampiri, maka kita tidak punya kuasa menolak. Tuhanlah yang punya kuasa menghindarkan bahkan menyembuhkan kita yang terpapar atau menderita covid. Itulah sebabnya kita tidak boleh sombong atau angkuh, karena kita ini tidak ada apa-apanya, terbatas, dan sangat rapuh. Inilah saatnya bagi untuk semakin dekat dan mengandalkan Tuhan, agar kita bisa melewati masa pandemi ini dengan penyertaan dan perlindungan-Nya.