“Semakin banyak orang tua murid yang mengajukan cuti sekolah,” keluh seorang kepala sekolah.

“Itu masih mending,” tukas seorang kepala yayasan. “Kalau cuti kan masih terdaftar bersekolah di situ. Nah, di tempat kami semakin banyak anak-anak yang keluar dari sekolah. Bisa dibilang, mereka putus sekolah.”

Home learning, sekolah online, school from home, atau apapun juga istilahnya itu, sudah berjalan tiga bulan dan akan terus berlangsung di tahun ajaran baru 2020/2021. Banyak orang tua mengeluh, sekolah online dirasa kurang efektif.

Mengapa Pembelajaran Online Dirasa Kurang Efektif?

Ada tiga hal yang seringkali menyebabkan orangtua merasakan bahwa pembelajaran online kurang efektif.

Pertama, Kegiatan pembelajaran online terbatas. Mau tidak mau, kegiatannya banyak menatap layar. Padahal anak-anak yang lebih kecil harusnya tidak banyak menonton video, bukan? Toh para ahli pendidikan, bahkan guru sendiri sering menyarankan agar mengurangi screen time dan membatasi penggunaan gadget oleh anak-anak.

Kedua, Sarana dan prasarana guru maupun siswa pun tak selalu tersedia dan dapat digunakan dengan maksimal. Kita butuh komputer atau laptop yang mumpuni ditambah langganan internet yang tidak murah. Koneksinya pun putus nyambung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here