Kenapa sih cewek baik-baik maunya sama cowok nakal?

Kenapa pula cewek nakal mengejar cowok baik-baik, 

tapi ujung-ujungnya nikah dengan yang kaya? 

Pertanyaan ini pernah ditanyakan seorang pemuda sebagai curhat atas kegagalannya melakukan PDKT terhadap gadis idamannya. Si gadis ternyata lebih memilih jatuh ke pelukan cowok nakal daripada menjalani relasi khusus dengannya. Saya menambahkan kata “lebih memilih” kerena di dalam tindakan gadis – yang dianggap gadis baik-baik tersebut, ada sebuah keputusan, yaitu keputusan untuk berdampingan dengan cowok nakal.

Ternyata pemuda ini tak sendirian. Bukan ia seorang diri saja yang menanyakan pertanyaan semacam itu. Beberapa waktu lalu, saya melihat postingan gambar kartun dari seorang teman Facebook tentang hal yang sama: cewek baik-baik jatuh cintanya pada cowok nakal, cewek nakal kerjanya mendekati dan merusak cowok baik-baik. 

Pertanyaan saya: apakah memang demikian? 

Benarkah cewek/cowok baik-baik memang lebih tertarik pada cowok/cewek nakal? Bagaimanakah sebenarnya definisi predikat ‘baik-baik’ pada diri seorang pemudi dan pemuda? Apakah sekadar karena belum pernah berbuat ‘nakal’ lalu mereka disebut ‘baik-baik’?

Bagi saya, seseorang baru layak mendapatkan predikat ‘baik-baik’ apabila mereka bersih dari segala kenakalan karena memegang prinsip yang teguh untuk menjaga kemurnian diri.Bukan sekadar karena belum ada kesempatan untuk berbuat asusila atau belum menemukan teman dekat yang berani mengajak berlaku cabul.

Cowok dan cewek yang berprinsip ini tentunya tidak mau terjebak dalam pergaulan yang salah.Mereka mencari pasangan yang sama-sama baik dan berprinsip seperti mereka.

Untuk menjadi cowok dan cewek berpinsip, tentu harus memiliki pengetahuan yang cukup guna ‘melindungi’ diri dari jerat cowok dan cewek nakal. Nah, untuk dapat mengetahui apakah gebetan atau [bahkan!] pacarmu itu nakal atau baik-baik, analisa dengan 5 pertanyaan di bawah ini:

1. Ke mana Arah Tatapannya Saat Ngobrol Denganmu?

Apakah saat bicara denganmu ia menatap wajahmu? Atau matanya mengarah ke bagian tubuh privasimu, seperti dada dan area pinggang ke bawah?

Dalam sebuah acara, seorang remaja putra duduk di pojokan, agak terpisah dari teman-teman lainnya. Seperti enggan untuk sepenuhnya ikut dalam acara, ia terus saja menatap ponselnya sambil sebentar melirik-lirik ke arah kumpulan remaja putri di depannya. Remaja-remaja putri tersebut tengah berbisik-bisik juga, sambil sesekali cekikikan menoleh ke remaja putra itu.

Share dong, ada apa?” tanya saya ke seorang remaja putri.

“Cowok nakal, Kak.”

“Nakalnya gimana?”

“Tatapannya serem gitu. Ngeliatin ke …” 

tidak melanjutkan kata-katanya, ia menggunakan isyarat, menurunkan tangan dari leher ke bawah.

.

.

Ke area dada.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here