Tulisan rekan Octav Gau yang berjudul “Banyak Lagu tentang Jatuh Cinta. Mengapa Jarang Sekali Lagu tentang Romantisme Suami Istri?” sangat menarik. Selain membuka memori berbagai lagu indah nan hits, tulisan tersebut memicu rasa penasaran pada diri saya. Sebuah pertanyaan timbul: apakah benar nyaris tidak ditemukan lagu cinta antara suami dan istri?
Jika saya boleh melakukan kilas balik, menjadi anak era tahun 90-an memang menyenangkan. Kami mengingat masa itu sebagai zaman asyik-asyiknya mendengarkan lagu cinta nan menawan dari video klip yang wira-wiri di televisi. Layar kaca sangat berjasa menghibur kami, sehingga melongok gawai bukanlah sebuah keharusan; apalagi menjadi gaya hidup.
Bicara lagi soal lagu cinta, seingat saya tak banyak duo penyanyi yang muncul di era 90. Selain Fatur dan Nadila (yang lagunya juga dikutip Pak Octav), saya hanya mengingat Anang dan KD sebagai pasangan duet yang keren. Suara sang diva yang bening cemerlang melengking itu berpadu indah dengan kemahiran si vokalis rock dalam mencipta lagu.
Pasangan yang dilanda cinta ini mantap menikah di usia yang relatif muda. Anang dan KD cukup menginspirasi, karena berhasil membiayai pernikahan mereka dengan menjual album duet bertajuk “Cinta” di tahun 1996. Meskipun terkenal sebagai rocker yang identik dengan penampilan gondrong, lagu ciptaan Anang jauh dari kesan gahar. Kesan saya saat mendengar lagu-lagu ciptaannya: manis dan indah. Tembangnya makin menawan saat dinyanyikan oleh belahan hatinya sendiri.
Hampir semua lagu Anang-KD mendapat respon positif dari masyarakat.
Bahkan mereka berulang kali menyabet penghargaan AMI sebagai duo terbaik, dan tentunya terlaris di Indonesia. Di saat yang sama, sang istri makin mengukuhkan kiprahnya sebagai diva ternama di Asia Tenggara. Mereka terlihat kompak sebagai pasutri dan rekan kerja. Semua lagu made in Anang-KD terdengar sangat bernyawa dan mengena di hati.
Sepuluh Tahun Pertama
Bertepatan dengan peringatan ulang tahun pernikahan ke-10, Anang dan KD merilis album Sepuluh Tahun Pertama. Album ini merupakan kompilasi lagu duet terbaik yang pernah mereka nyanyikan dengan bonus tiga lagu duet terbaru! Salah satu lagu baru di album tersebut menarik hati saya. Temanya tentang perpisahan, namun dikemas dengan syair dan melodi indah.
“Tak pernah menyesal
mengenal dirimu.
Jalan yang kutempuh
tak berujung padamu.
‘Ku tak ‘kan sesali pengalaman cinta ini:
wanita terindah pernah jadi milikku.”
Sungguh aneh dan menggelitik. Mengapa ada lagu beraroma perpisahan dari sekian lagu cinta dalam album tersebut? Akhirnya memang “Tak Pernah Menyesal” kalah gaungnya dari “Makin Aku Cinta”, lagu baru lain yang menghuni album ikonis ini.