福 (baca: Fú)
Karakter ini muncul hampir di setiap sudut menjelang Tahun Baru Imlek. Sebenarnya bukan hanya di Tahun Baru saja, tetapi karakter/tulisan ini akan hadir di setiap perayaan dan hari baik kaum Tionghoa. Tak mungkin ia absen, karena ia menyandang makna kebahagiaan.
Ada beberapa tradisi yang sampai saat ini tetap dijaga dan dilakukan terkait dengan kehadiran 福 di Tahun Baru Imlek. Tulisan 福 akan digantung di depan pintu utama rumah. Dahulu bentuknya hanya sebuah kaligrafi apik yang ditulis di atas secarik kertas merah. Belakangan berbagai ornamen dan bentuk yang lebih moderen bertugas menatang 福 tergantung di pintu rumah. Uniknya, tulisan akan digantung secara terbalik; katanya sih supaya berkat dan bahagia itu tercurah turun kepada siapapun yang masuk ke dalam rumah.
Banyak juga bentuk ornamen berbeda yang menyandang 福 . Dekorasi ruangan, besar dan kecil, dibanjiri dengan karakter ini. Tak hanya itu, hiasan makanan pun tak luput dari karakter ini. Jelaslah harapan bahwa awal tahun yang baru akan dipenuhi keuntungan dan kebahagiaan, dan hal ini akan terbawa hingga hari terakhir sebelum tahun baru berikutnya.
福 juga disebarkan lewat angpao (amplop merah). Para tetua keluarga akan membagikan angpao kepada anak-anak dan kaum muda yang belum menikah. Tentu angpao yang berisi uang ini bukan sekadar memberi berkat untuk dompet, tetapi juga membawa doa agar si penerima akan diikuti oleh kebaikan dan kesuksesan sepanjang tahun. Kaum muda yang sudah menikah juga akan memberikan angpao kepada orang tua (biasanya ayah-ibu atau kakek-nenek) dengan harapan agar mereka menikmati masa senja yang diliputi kebahagiaan.
Tapi tahukah fRRiends, bahwa makna 福 bukan hanya nampak lewat presentasi visual yang semarak bagi raga tetapi juga lewat tradisi keluarga yang memberi kehangatan jiwa. 福 bukan sekadar karakter sakti untuk mendatangkan kesuksesan belaka, tetapi sebuah doa tulus yang merasuki seisi keluarga dan terwujud nyata lewat hal yang boleh dilewatkan:
KUMPUL KELUARGA!
Di malam Tahun Baru, seisi keluarga akan berkumpul dan makan bersama. Konon dahulu berapapun jumlah anggota keluarga, semua akan duduk bersama di sekeliling meja bundar. 福 hadir di meja bundar ini, sebuah keutuhan kebahagiaan keluarga. Keluarga yang dekat dan yang jauh akan datang berkumpul di rumah orang tua. Bukankah berkumpul bersama anak dan cucu (bahkan cicit) adalah kebahagiaan terbesar orang tua? Tentu melihat orang tua dalam keadaan baik dan sehat adalah sukacita bagi anak. Terlebih bila tinggal di kota yang berbeda, momen kumpul bersama tentu adalah sebuah hal yang sangat berharga.