Mencintai ketidaksempurnaan
Bagian terfavorit saya adalah adegan membaca surat permintaan maaf Dika kepada Rara. Dikatakan bahwa Dika mencintai ketidaksempurnaan Rara. Kata-kata ini sebenarnya merupakan puisi yang bertujuan mengingatkan Rara, bahwa Dika telah mencintai Rara tanpa dia berusaha untuk menjadi cantik seperti kebanyakan orang. Ketimbang berburu untuk menjadi cantik melalui produk-produk kosmetik, Dika berharap bahwa Rara bisa menjadi dirinya yang dulu. Seorang pribadi yang bebas dan merdeka dari pengejaran yang sia-sia dan berakhir pada kehilangan harta yang berharga, yaitu cinta yang diberikan Dika kepada Rara.
Semua wanita harus sadar bahwa ketika dia telah menjadi tua, satu-satunya yang dapat disebut cantik adalah cinta dan kasih sayang yang dia sebarkan bagi sekitar. Sebagai pasangan ataupun sebagai seorang ibu yang telah lanjut usia, tidak lagi penting kecantikan dari sudut pandang fisik. Kecantikan sejati lebih mengarah kepada kesempurnaan cinta dan kasih yang ia tebarkan kepada keluarganya.
Pada akhirnya setiap wanita harus dapat menerima dirinya sebagaimana adanya dia. Bagaimana kondisi saat lahir, entah kulitnya hitam atau putih, memiliki rambut lurus atau keriting, tubuh pendak atau tinggi, gemuk atau kurus dan lain sebaginya. Berikutnya, kecantikan utama yang hendak ditampilkan seorang wanita di depan publik, adalah demonstrasikan nilai-nilai kehidupan yang jauh lebih tinggi dibandingkan sekadar menjadi “enak dipandang” secara fisik. Jangan sampai seorang wanita terjebak dalam pengejaran akan pujian dan keuntungan pribadi yang hanya akan merusak nilai kehidupannya sendiri. Jadilah seorang wanita dengan pribadi yang penuh cinta, ketulusan, dan kesabaran bagi orang-orang yang ia cintai.