Kesetiaan, romantisme, dan kesehatian dalam perjuangan selalu mewarnai kisah hidup pasangan Habibie dan Ainun. Kisah yang diangkat ke layar lebar ini telah sangat membawa inspirasi bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang akan memilih pasangan ataupun mereka yang hendak melanjutkan hubungan ke jenjang perkawinan.

Dua film Habibie dan Ainun sebelumnya lebih banyak menitikberat pada perjalanan kehidupan Habibie. Namun sekuel yang ketiga justru menonjolkan kehidupan Ainun, termasuk mengungkap dengan jelas mengapa akhirnya Ainun menetapkan hati untuk memilih Habibie.

Inilah tiga alasan di balik ketetapan hati Ainun:

1. Satu Frekuensi

Sebagai lulusan terbaik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat itu, Ainun tidak saja pintar, tetapi juga bijak sekaligus berkelas. Tentu pilihannya tidak jauh-jauh dari kualitas dirinya. Habibie yang dikenalnya semasa SMA adalah sosok yang smart.

Selain sama-sama smart, Ainun dan Habibie juga memiliki kesamaan visi misi: mereka sama-sama bercita-cita memajukan bangsa. Sifat rendah hati dan pantang menyerah yang dimiliki Ainun juga ada pada diri Hibibie.

Meski Ainun sempat dekat dengan Ahmad, pria yang sempat mengisi hari-harinya semasa kuliah, mereka akhirnya berpisah karena perbedaan visi misi. Sebagai calon dokter, Ainun bercita-cita untuk membuka klinik sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi rakyat Indonesia. Sedangkan Ahmad, pemuda baik hati yang juga anak orang kaya, menyayangkan kemampuan Ainun jika hanya tetap tinggal di Indonesia; ia justru mendorong Ainun berkarier di luar negeri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here