Kisah Devi berakhir dengan kematian.

Bukan kematian Devi, tetapi Dewa.

Di tengah perceraian yang diperjuangkan oleh Devi dengan segala risikonya, tiba-tiba Dewa meninggal. 

Dewa sedang punya urusan tertentu dan menginap di sebuah hotel ketika maut datang menjemputnya. Bagi Devi, kematian ini adalah sebuah tanda bahwa Yang Kuasa memang berbelas kasih kepadanya.

Devi menuliskannya dalam kalimat-kalimat seperti ini: 

“…. aku “gak berani” melanggar itu. Kejadian kematian almarhum itu seolah olah bagiku seperti Tuhan memberikan jalan dan membenarkan keyakinanku tanpa aku harus melanggar janji perkawinan sesuai agamaku. Pesan itu yang ingin aku sampaikan: kesetiaan pada sesuatu yang salah … pada akhirnya berserah kepada kehendak Tuhan. Dan ternyata kehendak Tuhan pun sama menginginkan perceraian itu dengan cara-Nya.”

Kematian Dewa mengakhiri belasan tahun pernikahan yang terasa seperti neraka. Namun, bagaimana dengan pernikahan-pernikahan lain yang senasib dengan Devi?

Pernikahan bukanlah surga di bumi, namun tak pula harus menjadi neraka. Pilih dengan saksama dan bijaksana, agar tak hanya air mata yang tersisa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here