“Pak Xavier, ulasan Angel Has Fallen membuat saya kepengin nonton,” ujar seorang penggemar filsafat kepada saya suatu pagi di kantor.

Sejak Yonatan—anak sulung saya—ogah membaca tulisan saya tentang sebuah film, saya bisa mengerti bahwa pembaca tidak butuh spoiler. Yona—begitu biasa saya panggil—lebih ekstrem lagi. Saat Susan, Yosa, dan saya membicarakan film yang belum dia tonton, Yona memilih menutup telinga, sambil berkata, “Jangan cerita film itu sampai saya menonton sendiri.”

Alasannya sangat masuk akal. Dia jadi kehilangan kenikmatan menonton sebuah film. Bukankan cerita yang sudah terungkap membuat kita tidak menemukan lagi kejutan-kejutan yang mengasyikkan saat menonton film?

Baca Juga: Inilah yang Kami Ingin Ajarkan kepada Anak dengan Melarangnya Berbagi Spoilers Film

Demikian juga dengan tulisan saya tentang Gundala. No spoiler at all.

Sama sekali? Ya tidak mungkin. Namun, sedapat mungkin Anda masih bisa mengikuti film ini dengan asyik atau justru—seperti teman saya tadi—kepengin nonton setelah membaca tulisan ini.

Saya justru berharap penonton di hari perdana yang mencapai lebih dari 170 ribu orang—target 120 ribu—semakin melonjak di weekend ini. 

Apa, sih, yang membuat orang ingin menonton film superhero yang diangkat dari cerita komik karya Hasmi dan disutradarai oleh Joko Anwar ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here