”Ia pergi meninggalkan anak-anak di rumah. Lenyap begitu saja dengan membawa beberapa pakaiannya. Saya kebingungan mencarinya. Waktu itu belum ada HP atau media sosial seperti sekarang ini. Saya menghubungi semua teman-temannya, tetapi tak ketemu. Saya lapor ke polisi, tapi nihil. Tak ada hasilnya. Anak-anak pun kebingungan, mengapa mamanya menghilang.”
Saya terdiam. Menatap pria itu lebih lekat.
”Sampai beberapa bulan kemudian saya mendengar kabar, istri saya hidup bersama dengan salah satu mantan karyawan saya. Saya kaget dan segera menuju ke kota itu. Saya melihat sendiri, mereka memang telah tinggal bersama. Hancur hati saya,” pada bagian ini, ia mengambil tissue untuk menyeka air matanya.
”Bayangkan, Pak Wepe. Istri saya selingkuh dengan mantan karyawan saya. Saya sangat terluka dan langsung terpikir untuk menceraikannya. Saya segera pulang dan menghubungi lawyer yang saya kenal.”
”Oh …” hanya itu suara yang keluar dari mulut saya.
Tak terbayangkan betapa hancur harga diri seorang pria mengetahui istrinya berselingkuh dengan mantan karyawannya.
Baca Juga: Pria dan Wanita ‘Jatuh’ dalam Perselingkuhan dengan Cara Berbeda. Inilah Perbedaannya
”Saya pulang ke rumah, bercerita ke anak-anak yang masih kecil. Mereka menangis. Hati saya lebih berantakan lagi. Niat saya sudah bulat. Cerai! Orang yang tak setia tak layak dikasihi.”
”Akhirnya Bapak dan Ibu bercerai?”
”Ketika saya dan lawyer sedang mempersiapkan diri untuk mengurus perceraian, di tengah kesibukan pekerjaan, kurang lebih 3 bulan sejak saya pulang dari kota itu, istri saya kembali ke rumah. Saya kaget setengah mati.”
”Pulang ke rumah? Mengapa, Pak?” kisah ini semakin menggelisahkan. Arahnya sungguh sulit ditebak.
”Istri saya pulang karena selingkuhannya meninggalkannya. Ia tak tahu lagi harus ke mana. Ia membawa barang-barangnya ke kamar pembantu yang kosong karena merasa tidak layak lagi masuk ke kamar tidur kami,” pria itu menunjuk kira-kira letak kamar pembantu yang dimaksud.
”Di satu sisi, anak-anak saya bergembira. Di sisi lain, saya marah dan jijik dengannya. Saya tambah jijik lagi setelah melihat bahwa perutnya membesar. Ia kembali bukan hanya membawa dirinya, tetapi juga anak di dalam kandungan, hasil perselingkuhannya. Saya ingin mengusirnya, tetapi anak-anak begitu gembira mamanya kembali ke rumah. Saya bingung mesti bertindak bagaimana waktu itu.”
Pada titik ini saya mengamini, betapa hidup sering kali jauh lebih sulit diterima akal daripada kisah-kisah sinetron. Begitu banyak hal sulit dinalar terjadi dalam kisah perjalanan hidup seseorang. Saya teringat ucapan salah satu guru menulis, “Fiksi harus masuk akal, tetapi hidup tak mesti demikian.”
”Berhari-hari kemudian, saya yang jarang pulang. Saya gunakan semua waktu untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Saya menghindari pulang ke rumah. Saya hanya pulang ketika anak-anak sudah menanyakan mengapa papanya tidak pulang-pulang pada sekretaris di kantor. Saya betul-betul tak berdaya. Diskusi dengan lawyer pun terhenti. Tak ada solusi.”
Tak terbayangkan bagi saya bagaimana pria itu bisa bertahan dalam situasi seperti ini.
”Istri tak banyak mengajak saya berbicara. Ia melakukan tugas ibu rumah tangga seperti biasanya dulu. Malam hari, ia kembali tidur di ruang pembantu yang tak terpakai itu. Anak-anak berulang kali bertanya, mengapa mama mereka tidur di ruang itu. Saya tak mampu menjawabnya.”
Saya menyesap kopi di cangkir. Tak sanggup lagi berkata-kata atau memberikan respons tertentu.
“Dalam kebingungan, saya berkonsultasi dengan banyak orang. Saya dapat banyak jawaban. Mulai dari usulan untuk mengusir istri, karena bukan hanya mengkhianati ia juga telah mencemarkan nama baik keluarga. Ada juga usulan untuk menerima istri dan membiarkannya seperti pembantu di rumah. Saya betul-betul bingung. Anak-anak gembira karena mamanya pulang ke rumah, sementara saya bingung setengah mati.”
Jika Anda yang sedang membaca kisah ini ada di posisi saya yang mendengar langsung dari pria itu, apa yang hendak Anda katakan?
Bagaimana jika si suami lah yg berselingkuh?
Ada bagian2 nasihat yg bagus buat saya, hanya bagaimana cara melupakan rasa sakit ini
ada beberapa tulisan di ributrukun terkait hal ini, misalnya bagian ini
http://www.ributrukun.net/2019/03/27/setelah-perselingkuhan-suami-terkuak-istri-jangan-lakukan-3-hal-ini/