Keadaan finansial Priska memang jauh lebih baik saat ini. Setulus hati saya bersyukur untuk itu.
Priska akhirnya menutup kisahnya dengan berkata bahwa dia dan anaknya juga berhak untuk hidup bahagia, untuk tidak menderita lagi seperti yang sudah-sudah.
Saya tidak merasa layak untuk menghakimi tekad Priska untuk segera bercerai.
Saya hanya tidak bisa menghilangkan ingatan saya tentang anak Priska di sore itu. Entah seburuk apa trauma psikis dan fisik yang telah ia alami hingga sekarang kondisinya seperti itu.
Jika pernikahan yang tidak sehat itu terus dipertahankan, anak itu akan semakin terluka. Akan tetapi, tidakkah ia juga akan terluka dengan perpisahan ayah dan ibunya kelak?
Apa pun pilihan yang akan diambil orang tuanya, anak itu telah menjadi korban.
Saya sungguh berharap dia bisa dipulihkan, meski hingga kini saya belum tahu bagaimana caranya.