Hubungan saudara kandung atau saudara sedarah memang tidak bisa dilupakan begitu saja. Kenangan masa kecil bersama, tumbuh dan bermain bersama, pertengkaran, kenakalan dan dimarahi bersama menjadi tak terlupakan. Sampai menua bersama sekali pun akan menjadi cerita manarik.
Namun, biasanya ikatan persaudaraan itu makin memudar ketika sama-sama beranjak dewasa. Salah satu alasannya adalah karena masing-masing sibuk dengan pekerjaan dan juga dengan keluarganya.
Nah, alasan terakhir inilah yang biasanya menjadi penyebab terkuat hubungan antar saudara kandung bisa memudar. Bahkan riak-riak perselisihan mungkin mulai tampak karena masing-masing sudah punya pasangan dan kehidupannya sendiri.
Perselisihan tak mustahil makin besar tatkala muncul prasangka-prasangka buruk, misalnya salah satu menganggap kakak kandung atau adik kandungnya telah berubah sejak menikah.
Yang terjadi kemudian, menyalahkan adik atau kakak ipar sebagai penyebab utama.
Salah paham yang demikian dapat membuat situasi semakin keruh, apalagi jika jumlah saudara kandung tergolong banyak. Saling provokasi dan melontar kasak-kusuk menjadi pemicu suasana keruh tersebut karena biasanya tidak ada yang mau melakukan klarifikasi secara langsung.
Agar perselisihan tidak semakin parah, 3 hal ini harus dipahami antar saudara kandung.