Film Avengers: Endgame! Merupakan salah satu film yang paling ditunggu-tunggu pada tahun 2019. Film yang digaung-gaungkan sebagai puncak dari 21 film Marvel yang dimulai dengan Iron Man pada tahun 2008 ini telah menarik bukan saja perhatian, tetapi juga ekspektasi yang tinggi dari dunia.

Antusias masyarakat dunia terlihat jelas dengan pecahnya rekor demi rekor dalam penjualan tiket di berbagai negara di seluruh dunia. Seminggu sebelum film ini diputar, orang-orang sudah mengalami kesulitan untuk mendapatkan tiket ini. 

Di kota saya, untuk pertama kalinya, hampir semua bioskop memutar satu film saja pada seluruh studio mereka. Karena permintaan yang begitu besar, pengelola bioskop-bioskop ini menambah pemutaran film Avengers hingga ke jam 8 pagi. Ini adalah sebuah fenomena yang belum pernah saya lihat sebelumnya.

Dan akhirnya, film Avengers: Endgame pun mulai diputar.

Godaan untuk Berbagi Spoilers

Orang berbondong-bondong masuk dan menikmati cerita persembahan Marvel yang berlangsung selama 3 jam itu. Membawa antusias dan kepuasan yang tinggi, mereka keluar dengan keinginan besar untuk mendiskusikan dan menganalisa film tersebut. Entah itu di WC, di tempat makan, atau di media sosial, potongan dan komentar tentang Avengers: Endgame mulai beredar.

Tak butuh lama untuk suara-suara tersebut mencapai telinga orang-orang yang ingin tetapi belum sempat menonton. Akibatnya, berbagai protes pun dilayangkan. Orang-orang mulai melakukan petisi dan meminta agar mereka yang sudah menonton bisa menahan diri dari membocorkan isi cerita film ini. 

Permohonan kelompok ini didasari oleh kerinduan untuk menikmati keajaiban ketika masuk ke dunia Avengers yang sudah kacau balau karena perbuatan Thanos. Mereka ingin merasakan apa yang dirasakan oleh tim Avengers yang tersisa, yang seakan hidup tanpa harap dan tujuan lagi.

Kenikmatan yang tidak tergantikan itulah yang diharapkan oleh kawan-kawan yang belum menonton terhadap mereka yang sudah lebih dahulu menikmati keajaiban itu.

Mengapa Kami Melarang Anak Berbagi Spoilers?

Kondisi ini pula yang membuat kami meminta kepada anak kami (9 tahun) seusai nonton agar tidak berbicara banyak tentang film ini begitu kami keluar dari studio 5. Kami menyadari bahwa anak kami pun memiliki segudang pertanyaan tentang ini dan itu dari film yang baru ditontonnya. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here