Rasanya tak ada hari tanpa pemberitaan tentang tersebarnya video hubungan intim seseorang dan partner-nya. Mulai dari kalangan selebriti, baik dalam maupun luar negeri, pejabat publik, mahasiswa, sampai dengan anak-anak SMU bahkan hingga SMP. Video rekaman hubungan intim ini beredar sangat cepat baik lewat portal internet dan grup WA atau sejenisnya.

Salah satu faktor yang membuat maraknya video semacam ini adalah kemudahan teknologi. Tak perlu peralatan perekaman video yang besar dan berat itu, cukup dengan sebuah smartphone di tangan. Kehadiran smartphone telah membuat rekaman semacam itu menjadi sebuah kegiatan pribadi yang tak membutuhkan kehadiran orang lain selain partner seks.

Teknologi memang memberikan kemudahan, namun mengapa orang memanfaatkannya untuk membuat rekaman video hubungan intim mereka?

Inilah pengakuan para pelaku:

Pertama, untuk menambah kenikmatan dalam relasi seksual

Seorang perempuan yang bersama pasangannya membuat rekaman seperti ini pernah menuliskan alasannya mengapa mereka melakukannya. 

”Sungguh sangat berbeda, ketika kami berhubungan intim dan kami menyadari bahwa kami merekamnya. Hubungan kami menjadi lebih ’panas’ dari biasanya. Apalagi dalam kondisi hubungan jarak jauh. Saya seperti sedang memberikan hadiah bagi pasangan jika kami sedang berjauhan. Mengapa ia harus menonton video seks orang lain. Mengapa bukan video kami sendiri?”

Video semacam ini yang dibuat dengan kesadaran penuh kedua belah pihak, baik pasangan resmi atau tidak, dianggap sebagai sebuah variasi dalam hubungan intim yang merekatkan keduanya.

Sayangnya video yang mestinya untuk konsumsi pribadi itu bisa ”bocor” dan menyebar luas. Siapa yang malu jika hal seperti ini sudah terjadi? Tentu saja pihak laki-laki, terlebih lagi perempuan. Tubuh dan aksinya kini dapat dinikmati siapa saja, dan tak mungkin terhapus dari internet.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here