Semalam anak-anak bercerita tentang betapa nyamannya kamar hotel yang mereka tinggali selama liburan di Yogya. Biasanya saya memilih hotel yang biasa saja. Namun, kali ini saya ingin mereka mencicipi yang lebih dari biasanya.
Bukan hanya sekadar cerita kembali tentang hotel itu, tetapi juga membuat perbandingan.
“Tempat tidurnya lebih empuk”
“AC nya lebih dingin”
“Kamarnya lebih luas”
Tentu saja mereka memperbandingkan kamar hotel itu dengan kamar tidur mereka sendiri.
Hasilnya? Tentu jelas. Keluhan pun tak tertahankan.
Ya, begitulah perbandingan. Jarang sekali kehadirannya bisa membuat kita merasa bersyukur, ketika arah pandangan kita ke atas.
Sesekali, cobalah menengok ke bawah.
Barangkali lebih banyak syukur akan mengalir dari bibir kita.
Baca Juga:
Bersyukur Kena Kanker di Usia Muda. Ini Kisah Saya, Seorang Survivor Kanker Payudara
Satu Hal Tentang Rezeki yang Seringkali Terlupakan di Tengah Kerja Keras Kita