2. Penyampaian yang Tepat
INGATLAH, komunikasi mempunyai peran penting dalam setiap relasi. Pertimbangkanlah pilihan waktu, kata, dan intonasi secara tepat. Termasuk merangkainya dalam kalimat yang jelas dan spesifik untuk menjelaskan kebutuhanmu. Jangan lupa menekankan dampak positif atau reward dari pemenuhan kebutuhan tersebut, baik bagi dirimu dan pasanganmu. Ini disebut juga mutual benefit. Ini adalah kuncinya.
SADARILAH,
kebutuhan yang tidak terpenuhi karena ketidakmampuan dan ketidakmauan dalam menyampaikannya secara tepat kepada pasangan, akan menjadi sumber utama seseorang melakukan kesalahan dalam sebuah relasi dan kemudian mengoyakan relasi tersebut.
Simak contoh dibawah ini:
Jeli melihat kebutuhan:
Seorang suami merasa lebih bahagia dan termotivasi jika setiap malam melihat istrinya tampil cantik dan seksi dalam balutan baju tidur yang halus sebelum tidur.
Penyampaian yang tepat (ingat waktu dan intonasi harus tepat):
“Sayang, aku senang dan bahagia sekali (ini menunjukan rasa), jika setiap malam, sebelum tidur kamu menggunakan baju tidurmu yang seksi itu. Lembut kainnya, nyaman jika disentuh (ini menunjukan kebutuhan secara jelas dan spesifik). sSepanjang malam kamu akan kupeluk erat sekali, kamu pasti akan senang dan bahagia juga, kan? (ini menjunjukan reward dan mutual benefit).
Penting dicatat bahwa kita harus melihat bagaimana umpan balik dari pasangan. Jika dia belum mengerti atau belum nyaman untuk melakukannya, artinya dibutuhkan waktu dan penjelasan yang lebih lagi, sehinggga dirinya dapat lebih yakin bahwa semua baik untuk dilakukan.
Jika ingin menolak sesuatu, biasakan juga menggunakan cara yang sama detailnya, sama jelasnya dan tepatnya, tanpa harus menyinggung, tetapi menekankan pada rasa yang terbentuk. Ingat, rasa tak pernah salah, tetapi seringkali cara menyampaikan rasa yang sering keliru.
Sekarang, kita sudah mendapatkan pelajaran penting dalam setiap permasalahan yang terjadi dalam relasi kita, baik yang kita lakukan atau pasangan kita lakukan. Jika bersama pasangan kita benar-benar mau berfokus mencari apa penyebabnya, apa solusinya, dan bagaimana mengantisiapasi untuk tidak terjadi lagi dalam relasi kedapannya, maka ini akan jauh lebih produktif dibandingkan berfokus mencari siapa yang salah, yang membuat relasi itu terkoyak. Percayalah, masing-masing orang mempunyai kontribusi terhadap semua hal yang terjadi. Karena itu, perjuangkanlah relasimu sekuat dirimu bisa.
Baca Juga:
Satu Ruang yang Menjaga Keutuhan Pernikahan
Tiga Ekspresi Cinta yang Kamu Butuhkan untuk Merawat Pernikahan. Sebelum Terlambat, Lakukanlah!