3. Tinggalkan warisan yang bernilai lebih berharga dibandingkan emas perak
Hingga saat ini, orangtua saya hanya memiliki sebuah rumah yang tidak terlalu besar. Itu pun terletak di luar Kota Surabaya dan jika ditaksir, harganya juga tidak tinggi. Saya dan adik sempat berpikir bagaimana jika nantinya rumah itu diwariskan. Jika tidak dijual, maka kami akan kebingungan bagaimana memeliharanya, karena kami sendiri sudah memiliki rumah. Bagi kami selama orangtua masih sehat, rumah itu tetaplah milik mereka. Kami tidak berhak menuntut apa yang menjadi bagian kami. Dan bahkan sampai hari ini tak pernah terbesit bahwa kami akan memiliki rumah peninggalan tersebut.
Mengapa kami bisa berpikir seperti itu? Tidak lain dan tidak bukan, karena orangtua kami telah meninggalkan warisan yang jauh lebih bernilai dibandingkan emas-perak.
Orangtua mengajarkan kepada kami pentingnya kerja keras, belajar giat, dan hidup hemat serta selalu bersyukur. Selalu melakukan yang terbaik dengan apa yang dipercayakan kepada kami, menjadi salah satu moto hidup kami.
4. Orangtua seharusnya bersedia menulis surat wasiat selagi masih hidup
Saran berikut ini memang belum lazim untuk dilakukan karena konsep warisan diberikan kepada keturunan saat yang bersangkutan sudah tiada.
Tapi berapa banyak kita mendengar konflik pelik perebutan warisan di antara ahli waris setelah seorang pemberi warisan meninggal, atau harta warisan justru jatuh ke tangan yang tidak berhak. Click To TweetTindakan ini bisa dilakukan dengan bantuan notaris atau pengacara dengan disaksikan oleh pihak keluarga. Tidak dimungkiri, keputusan ini memang akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Namun, jika nilai warisan sangat besar, maka hal tersebut akan membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Ketika Sebagai Anak-anak Kita Tak Mendapatkan Bagian yang Seharusnya
Lalu, bagaimana sikap kita jika berada dalam posisi tidak menerima harta warisan yang jadi bagian kita? Pertanyaan ini tentunya tidaklah mudah untuk dijawab. Namun bisa dicoba untuk mencari solusi yang terbaik.
Apabila ada kesempatan, cobalah untuk mengumpulkan kerabat yang memiliki kepentingan yang sama. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang warisan tersebut. Jika sudah memiliki bukti-bukti yang kuat dan cukup lengkap, bisa dilanjutkan ke jalur hukum. Jangan lupa untuk mempersiapkan besarnya biaya yang diperlukan jauh-jauh hari sebelumnya. Untuk lebih menghemat, akan lebih baik jika memiliki teman notaris, pengacara atau konsultan yang berkompeten di bidang hukum sehingga bisa membantu untuk turut menyelesaikannya.
Jika kita sudah mengusahakan banyak cara namun ternyata harta warisan itu tidak berpihak pada kita, apa yang bisa kita lakukan? Meresponi hal ini juga sama tidak mudahnya. Salah satu nasihat bijak yang pernah saya dengar “Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.”
Hidup dengan penuh ucapan syukur menjadikan kita lebih kaya dibandingkan dengan harta benda yang kita miliki. Click To TweetSaya percaya jika memang harta warisan itu tidak “berpihak” pada kita, mungkin belum saatnya buat kita untuk dipercayakan dengan harta yang besar. Jika saatnya tiba dan kita sudah siap untuk mengelolanya dengan benar, maka kekayaan itu dengan mudahnya akan menghampiri kehidupan kita.
Baca Juga: