Sebagai seorang penggemar film layar lebar, saya biasa meluangkan waktu entah bersama teman atau sendiri saja untuk menyaksikan film-film apik yang sedang tayang.
Selain menyenangkan, banyak hal yang bisa dipelajari dari menonton sebuah film. Kita bisa menambah inspirasi dan mengasah kreativitas dengan belajar tentang alur cerita dan teknik penyuntingan film. Kita juga bisa menggali nilai-nilai kehidupan dari kisah yang disuguhkan. Selain itu, karena saya percaya di balik sebuah film ada riset psikoanalisa-nya, kita juga bisa belajar seluk beluk psikologi para tokoh di dalam cerita.
Kali ini, film “A Star is Born” yang menarik perhatian saya.
Pertama, film ini diperankan oleh artis dengan julukan ‘Mother Monster’, Lady Gaga dan Bradley Cooper. Kedua, ketika memeriksa rating IMDb saya menemukan angka 8.3. Biasanya, rating IMDb sesuai dengan selera film saya.
Tentu saja saya tidak hendak menceritakan ulang kejadian demi kejadian dalam artikel ini. Jadi, tenang saja, no spoiler bagi yang belum sempat menontonnya. Saya ingin membagikan nilai-nilai positif yang kiranya bisa menginspirasi dalam keseharian hidup kita.
1. Bakat, Sekecil Apa pun, Perlu Diperjuangkan
Ally [Lady Gaga] memiliki suara yang begitu indah sejak kecil. Namun, setiap kali mendapat kesempatan, momen penting untuk bernyanyi, ia kehilangan rasa percaya diri.
Sebabnya, ia memiliki hidung yang besar. Ia tidak bisa melupakan kejadian ketika ia ditolak, karena hidung besarnya itu. Karena wajahnya yang tidak cantik.
Jackson Maine [Bradley Cooper] yang baru mengenal Ally dan jatuh cinta kepadanya mengatakan ini kepadanya:
“Bakat bisa datang dari mana saja.
Kecuali kamu keluar dan mencoba melakukannya, kamu tidak akan pernah tahu.”
Jangan biarkan omongan orang menghambat bakat Anda berkembang. Jangan biarkan omongan itu masuk ke pikiran Anda. Jangan biarkan benteng pertahanan dalam pikiran Anda sendiri menahan Anda untuk mengembangkan diri.
Banyak orang mengubur bakat mereka dalam-dalam dan menutupnya dengan membangun benteng tinggi hanya karena kata orang, bahwa mereka tidak cukup baik.