Setelah lima tahun usia pernikahan, dilengkapi dengan kehadiran dua anak balita yang lucu-lucu, hubungan saya dan suami bisa dikatakan lebih pada rutinitas sehari-hari.

Komunikasi yang kami lakukan juga tak terlalu banyak. Pagi hari sebelum suami berangkat bekerja, “Kamu pulang jam berapa? Makan malam di rumah tidak?”

Kemudian malam hari setelah suami pulang kerja. Itu pun tak banyak karena kedua anak balita kami lebih banyak menyita perhatian kami.

 

Semenjak kehadiran dua makhluk kecil ini, kami tak pernah lagi bepergian berdua. Menonton berdua sudah tak mungkin lagi dilakukan, bahkan sekadar makan malam berdua juga sangat susah sekali. Kemana pun kami pergi pasti dua makhluk kecil ini mengikuti, apalagi anak saya yang kecil masih menyusu, jelas tak bisa lepas dari saya sama sekali.

Namun, ketika ulang tahun pernikahan kami, saya berkali-kali mewanti-wanti suami, “Kita harus bisa keluar makan malam berdua saja, apa pun caranya.” Bahkan bila harus dengan merelakan meninggalkan kedua anak di rumah sendirian dengan pengasuhnya.

Dan menurut saya, it’s really worth it!!

Why???

 

1. It’s simply because you can have a quality time with your husband

Ketika bepergian dengan anak-anak, kami harus bergantian makan. Bahkan terkadang kami sudah tak lagi bisa menikmati makanan yang dihidangkan karena harus cepat-cepat makan sebelum kedua anak ini mulai rewel meminta bermain atau jalan-jalan.

Walaupun terlihat bersama, tapi keintiman antara saya dan suami tidak terasa. Fokus utama pada anak.

Saya maupun suami tidak merasakan adanya momen spesial bagi kami berdua. Yang penting anak happy.

Namun ketika akhirnyaaa -yes finally- saya menyempatkan diri untuk makan berdua saja dengan suami, kami bisa merasakan kedekatan itu kembali. Walaupun kami tak berbicara hal-hal yang serius, pastinya juga tidak merusak suasana dengan membicarakan masalah keuangan rumah tangga dan biaya yang harus dibayarkan, tapi kami merasa sangat dekat seperti sewaktu masih berpacaran dulu.

Tidak memikirkan anak, tidak membicarakan masalah dalam rumah tangga, tidak memikirkan pengeluaran bulanan yang tak ada habisnya… hanya pembicaraan ringan seolah-olah hidup kami tanpa beban. Ya, benar, persis seperti sewaktu kami masih belum menikah dulu dan belum terkontaminasi oleh masalah-masalah rumah tangga yang tiada akhir.

Mengapa saya lebih memilih untuk makan malam bersama sebagai quality time dengan suami? Karena ketika menonton bioskop, yang menjadi fokus utama adalah film yang sedang ditonton. Sementara ketika dinner berdua, dengan catatan tidak sambil sibuk dengan gadget masing-masing, fokus utama adalah pasangan kita. Inilah waktu yang tepat untuk mengembalikan keintiman hubungan bersama pasangan setelah memiliki anak.

Baca Juga: Yeobo dan Yabojo: Karena Mempertahankan Cinta Jauh Lebih Sulit daripada Mendapatkannya

 

 

2. Hanya pada momen seperti ini saya bisa benar-benar tertawa kembali

It’s good to have a good laugh. Apalagi setelah bergumul dengan masalah sehari-hari dan rutinitas mengurus anak. Bukannya saya tidak bahagia dengan kedua anak saya, saya sangat bahagia. Namun, ada kalanya saya ingin bisa tertawa lepas karena lelucon saya sendiri dan bukan karena tingkah laku lucu dan menggemaskan anak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here