“Di, kamu punya istri cantik, rajin kerja. Anak ada, kerjaan ada, rumah ada. Kurang apalagi? Syukuri itu … Jangan karena menuruti keinginan sesaat, hancur semua yang kamu miliki. Percayalah, tidak ada kebahagiaan di luar apa yang sudah Tuhan gariskan. Kamu merasakan sakitnya ketika orang tuamu bercerai. Masa sekarang kamu mau melakukan hal yang sama untuk anak-anakmu? Kamu anak Tuhan. Ingat, Di, janji pernikahan kita, tetap setia dalam keadaan sakit atau sehat, kaya atau miskin hingga maut memisahkan. Percayalah, tidak ada kebahagiaan di luar apa yang sudah Tuhan gariskan”

Jangan karena menuruti keinginan sesaat, kamu menghancurkan semua yang kamu miliki. Percayalah, tidak ada kebahagiaan di luar apa yang sudah Tuhan gariskan. Click To Tweet

Baca Juga: Ketika Cinta Terasa seperti Cabai yang Tak Lagi Pedas, Ini Cara untuk Mengembalikan Rasa Cinta yang Mulai Pudar

 

Akhirnya, Adi setuju. Lina akan mengatur, dari beli hadiah hingga dinner berdua. Saya menawarkan mereka berlibur ke Bali, bisa tinggal di rumah saya untuk menghemat biaya. Mobil juga ada.

Pernikahan bahagia tidak terjadi begitu saja, butuh usaha dan kemauan untuk menciptakannya.

Semoga usaha kami mampu memulihkan pernikahan Adi dan Lily.

Baca Juga: Yeobo dan Yabojo: Karena Mempertahankan Cinta Jauh Lebih Sulit daripada Mendapatkannya

 

“The greatest marriages are built on teamwork. A mutual respect, a healthy dose of admiration, and a never-ending portion of love and grace.”

– Fawn Weaver

 

☕,

Yenny Indra
www.mpoin.com

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here