Via Vallen menyatukan bangsa Indonesia melebihi presiden Joko Widodo.
Menurut saya, begitu. Salahkah?
Kita telah melihat opening ceremony Asian Games 2018 yang telah digelar dengan begitu apik. Banyak energi positif terpancar dari perhelatan acara tersebut. Sambutan menyenangkan mengalir dari berbagai pihak, meskipun ada segelintir kalimat bernada nyinyir.
Bagi saya pribadi, kebanggaan menonton upacara pembukaan Asian Games makin memuncak saat melihat Presiden meresmikan acara ini dengan atraksinya yang sangat kreatif dan mencuri perhatian. Setelah selesai dibuat terkagum-kagum dengan aksi Bapak Negara, saya kembali dibuat terpukau oleh performance anak bangsa yang menyanyikan lagu tema Asian Games.
Siapa yang paling banyak diperbincangkan pasca opening ceremony ini? Setidaknya ada dua nama yang disebut: Bapak Joko Widodo dan Via Vallen.
Saat ini banyak pengguna lini masa yang sedang membahas soal RI-1 dan stuntman. Pujian yang berlimpah ruah masih dibayangi oleh cacian dan sindiran dari netizen.
Bagaimana dengan sang biduanita?
Terlepas dari kritikan [lagi-lagi!] netizen soal penampilannya yang bernyanyi dengan lipsync, penampilannya sukses besar. Ia menciptakan panggung bagi dirinya sendiri dengan amat berkelas. Jauh dari kesan dangdut yang lebay, apalagi norak.
Kita bahkan melihat langsung nyanyian Via sukses membuat seluruh Indonesia bergoyang. Tidak terkecuali Bapak Jokowi dan Ibu Iriana.
Sebagai penikmat lagu, saya merasa tergelitik menuliskan beberapa poin sederhana tentang salah satu lagu tema Asian Games 2018 ini. Tidak hanya asyik didengar, lagu ini juga sarat dengan pesan berharga. Tidak hanya membahas tentang olahraga, sesungguhnya lagu “Meraih Bintang” memberikan 3 perspektif berharga.
1. Etos Kerja Keras
Lagu ini membuktikan bahwa setiap tetes keringat adalah hal yang harus dihargai dan disyukuri. Berbahagialah mereka yang bekerja keras hingga berkeringat. Bukankah hidup ini adalah sebuah kesempatan untuk bekerja, berkarya, dan menghasilkan buah?
Diberkatilah mereka yang mau menjadi produktif dengan bekerja giat. Keringat adalah perlambang bahwa semua hal diupayakan dengan usaha keras.
“A dream doesn’t become a reality through magic: It takes sweat, determination, and hard work”. Tiada mimpi yang mewujud nyata tanpa keringat dan kerja keras.
Bukankah keringat adalah aksesori terbaik bagi jiwa-jiwa pekerja keras?
Baca Juga: Seruput Kopi Cantik #5 | Bonus
2. Sudut Pandang Lain Sebuah Kemenangan
“Ku yakin aku ‘kan menang,
hari ini ‘kan dikenang.
Semua doa kupanjatkan.
Sejarah kupersembahkan.”
Bait kedua lagu “Meraih Bintang” ini berbicara lantang tentang target seseorang untuk menjadi pemenang. Pertanyaannya, kemenangan seperti apa yang dimaksud?