Waktu awal pernikahan, pasangan ibarat mobil baru. Sering dicuci, diganti olinya, diperiksa mesinnya, dan dirawat di tempat perawatan mobil terbaik. Namun setelah beberapa tahun dipakai, ketika mobil mulai mogok atau memberikan kesulitan di tengah jalan, pemilik mulai berpikir untuk menggantinya. Inilah juga cinta atas dasar ‘Berguna atau tidak’.

Cinta harusnya berdasarkan pada “keindahan”. Cinta seperti ini melihat pasangannya sebagai subjek, bukan objek. Pernikahan mereka tidak bersifat egois. Mereka saling belajar memahami satu dengan lainnya. Seperti apa pun rupanya, mereka tetap melihat pasangannya sebagai suatu keindahan.
Ingatlah bahwa kita punya sumbangsih besar atas apa yang terjadi pada pasangan kita. Jika ia berubah bentuk, jangan salahkan dia; mungkin itu juga salah kita. Jika ia kurang harum seperti dulu, jangan salahkan dia; mungkin juga salah kita. Jika ia kelihatan banyak kekurangan, jangan salahkan dia. Siapa suruh kita mau memilih dia. Terima saja!”  kata Opa.

 

4. “Istri, tampillah menarik setiap hari di hadapan kami!”

Ada sepenggal kalimat menarik yang pernah diucapkan oleh Allan dan Barbara Pease, pakar relasi yang banyak menulis buku tentang relasi.
“Bagaimana cara tampil menarik di depan lelaki?”
Jawab mereka, “Datangilah pria dengan telanjang!”
Mungkin ini terasa vulgar, namun tentu bukan itu maksud mereka. Hal ini justru ingin menampilkan sifat asli dari otak pria bahwa mereka menilai lawan jenis terutama dari penampilan fisiknya. Hal ini tidak dapat dimungkiri.
Maka, bisa jadi banyak pasangan bercerai karena sang istri tidak mampu menjaga penampilan dengan baik.

Ini bukan bicara tentang tampil cantik dan menor, tetapi bagaimana tampil menarik di hadapan suami, sebagaimana yang ia sukai sejak dahulu.

Tentu kami paham sekali tentang kesibukan yang amat tinggi dari seorang istri. Mengurus anak, membersihkan rumah, hingga memasak di dapur. Itu semua sering kali membuat mereka terlihat kurang menarik. Hal inilah yang juga perlu dipahami oleh suami. Namun selalu tampil menarik, itu hal yang terus bisa diusahakan untuk menjaga pesona di hadapan pasangan.

 

Selamat merenungkan bagi yang sedang memersiapkan pernikahan maupun bagi yang sudah menikah.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here