“Seperti apa pria idamanmu?” tanya seorang wanita kepada temannya.
“Yang pasti yang berkepribadian,” jawab temannya itu.
“Kepribadian yang seperti apa?” tanyanya lagi.
“Ya, paling tidak yang punya mobil pribadi, punya rumah pribadi, punya pabrik pribadi ha ha ha ha …”
Cerita di atas adalah gurauan yang sering dilontarkan kaum wanita. Namun, dalam kehidupan nyata, apakah sesungguhnya itulah yang mereka harapkan?
Sebagai seorang wanita, saya menilai bahwa memiliki pasangan yang memiliki kelebihan dalam materi adalah sebuah bonus. Ketampanan secara fisik juga merupakan bonus. Ada hal-hal lain yang ternyata lebih penting untuk dimiliki oleh seorang pria untuk dapat memantapkan hati seorang wanita melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Pada acara kumpul-kumpul bersama beberapa teman wanita, sering kali perbincangan yang paling menarik untuk dibahas adalah tentang pria idaman. Lalu, bagaimana kriteria pria yang sesungguhnya diidamkan oleh para wanita?
1. Pria yang Punya Visi
Mengapa sebelum menikah, kebanyakan wanita selalu menanyakan tentang pandangan pria tentang masa depannya? Karena wanita mau bersama pria yang punya visi.
Sebelum menikah, teman saya dan calon suaminya berdiskusi akan banyak hal. Bagaimana kira-kira yang mereka inginkan dalam menjalani rumah tangga mereka. Mau dibawa ke mana rumah tangganya? Target seperti apa yang ingin dicapai? Hal ini dilakukan para wanita untuk meyakinkan dirinya bahwa calon pendampingnya ini memiliki tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan rumah tangganya kelak.
Hidup harus selalu punya tujuan, bukan mengalir begitu saja.
Suami ibarat nakhoda yang mengemudikan kapal. Ia menentukan ke mana arah tujuan dan memegang kendali agar kapal bisa sampai ke tujuan.
Sebagai seorang pemimpin yang membawa seluruh anggota keluarganya, suami diharapkan punya visi yang jelas. Share on X
2. Pria yang Dewasa
Visi tanpa disertai komitmen dan tanggung jawab adalah bohong.
Dibutuhkan kedewasaan untuk dapat menjalankan visi yang telah dimiliki.
Kedewasaan tidak bicara soal usia. Kedewasaan adalah kemampuan untuk memikul tanggung jawab. Saat memasuki kehidupan pernikahan, seorang pria tidak lagi hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Kini ia juga bertanggung jawab atas hidup seorang wanita yang memilih untuk menjalani hidup bersamanya.