Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Ketaatan
Kami dalam perjalanan menuju Paris setelah mengunjungi Chateu de la Vicomte. Pak Indra mengendarai mobil sewaan dengan petunjuk GPS.
Di Eropa, banyak bundaran dengan beberapa jalan. Saat itu GPS menunjukkan belok ke kiri, tetapi GPS sedang dalam pengaturan gambar jarak jauh sehingga detailnya tidak terlihat. Sementara ke arah lurus ke depan ada papan petunjuk: ‘Paris’.
Maka Pak Indra segera ambil lurus.
Baru setelah kami mengamati GPS dengan lebih teliti, ternyata yang benar ke kiri. Ada bundaran lagi, langsung menuju jalan tol. Lewat lurus bisa juga ke jalan tol, tetapi harus melalui jalan biasa, cukup jauh dan berputar-putar sehingga perjalanan memakan waktu lebih lama – sekitar 40 menit.
Demikian juga dengan hidup kita, selalu tersedia pilihan: mengikuti arahan Tuhan atau tidak.
Mengikuti arahan Tuhan akan membuat kita tiba di tujuan lebih cepat. Efisien dan tidak melelahkan.
Sebaliknya, jika kita mengikuti kemauan sendiri, mungkin saja kita tiba pada tujuan yang salah. Kita selalu bisa bertobat, Tuhan senantiasa baik memberikan kesempatan kedua. Kita mulai lagi, mengikuti arahan Tuhan. Akan tetapi, sama seperti saat kami mengendarai mobil, perjalanan jadi membutuhkan waktu lebih lama, belum lagi stres dan lelah karena harus berjalan lambat di jalan-jalan yang kecil dan berkali-kali harus berhenti di traffic light.
Yang tidak kita sadari, kita jadi kehilangan banyak berkat dan kesempatan karena harus berputar ke sana ke mari.
Jika mengikuti arahan Tuhan, kita tiba lebih awal. Lebih banyak keindahan dan berkat yang bisa kita nikmati.
Hidup adalah pilihan. Dan keputusan ada di tangan kita sendiri.
Love is not just a sentiment. Love is a great controlling passion and it always expresses itself in terms of obedience.
Cinta bukan hanya perasaan sentimentil. Cinta adalah gairah yang mengendalikan dan selalu mengungkapkan dirinya dalam bentuk ketaatan.
– Martyn Lloyd-Jones
☕,
Yenny Indra
www.mpoin.com