Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Rahasia Mujizat
Selama ini saya bertanya-tanya, mengapa ada orang yang berdoa lalu menerima mujizat kesembuhan, sementara yang lain tidak.
Apakah Tuhan pilih kasih?
Pertanyaan ini mengganggu saya.
Saya baru paham setelah belajar kisah Daud. Bahwa segala sesuatu di dunia berjalan menurut hukum benih, yang harus ditabur, dipelihara, dan membutuhkan waktu untuk bertumbuh.
Daud tidak serta merta mampu mengalahkan Goliat dan menjadi pahlawan. Selama bertahun-tahun, Daud setia menjaga domba-dombanya dari serangan singa dan beruang. Dia berlatih ‘berperang’ dan menggunakan umban dengan batu. Itulah sebabnya batu umbannya dapat membunuh Goliat sang raksasa, tepat sasaran.
Iman Daud tidak mendadak besar sehingga berani melawan Goliat yang besar bagaikan raksasa. Daud lebih dahulu belajar beriman, bahwa Tuhan telah menolongnya berulang kali ketika melawan singa dan beruang. Tuhan bisa diandalkan. Maka dia yakin, Tuhan akan menyertai dia juga saat melawan Goliat.
Demikian juga dengan iman untuk mendapatkan mujizat kesembuhan, harus dimulai dengan hal-hal yang kecil.
Saya tertempelak ketika membaca, jika pusing sedikit atau tidak bisa tidur lalu cepat-cepat minum obat, maka jangan harapkan ketika mengalami sakit berat mampu menerima mujizat!
Iman harus dilatih dari hal-hal kecil. Iman dilatih untuk mendapatkan kesembuhan dari pusing, flu, atau batuk. Ketika sudah menerima bukti mujizat kesembuhan dari penyakit-penyakit umum, secara bertahap rasa percaya tumbuh semakin tebal. Pada saat mengalami penyakit berat, apakah jantung, liver, atau bahkan kanker, iman itu sudah cukup kuat untuk memperoleh mujizat kesembuhan.
Tidak akan ada iman yang mendadak mampu mengalahkan penyakit kanker. Meski di mulut berdoa dan mengatakan percaya, tetapi dalam hati tidak ada kualitas iman yang tiba-tiba seperti itu. Apalagi jika sudah terbiasa beriman pada obat-obatan.
Hukum dunia berlawanan dengan hukum rohani. Mujizat itu rohani.
Mendengar atau membaca tentang mujizat yang dialami orang lain bisa menimbulkan harapan dan semangat sesaat, tetapi iman yang tetap teguh menanti realisasi janji Tuhan hanya bisa diperoleh karena pengalaman, berulang kali disembuhkan Tuhan.
Saya harus belajar dan bertobat.
Bagaimana dengan Anda?
“Whoever is faithful with very little is also faithful with a lot, and whoever is dishonest with very little is also dishonest with a lot.”
Orang yang bisa dipercayai dalam hal-hal kecil, bisa dipercayai juga dalam hal-hal besar. Tetapi orang yang tidak bisa dipercayai dalam hal-hal kecil, tidak bisa dipercayai juga dalam hal-hal besar.
☕,
Yenny Indra
www.mpoin.com