Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

 

Menikmati Hidup

 

Sejak kecil kita diajarkan untuk bekerja keras mengejar kesuksesan. Itu bagus!
Akan tetapi, itu hanya ibarat satu sisi mata uang. Bagaimana dengan sisi lainnya?

Nikmatilah hasil kerja keras kita karena hidup hanya sekali. Harta dan pencapaian tidak akan kita bawa ke surga.

 

Saat awal pindah ke Surabaya, kami membeli Apartemen Kondo Regensi di samping Hotel Sheraton. Pada mulanya saya tidak rela, karena hasil investasi bangunan tentunya tidak sebagus investasi rumah yang ada tanahnya.

Pak Indra, suami saya, menjelaskan, ada investasi yang diharapkan untuk imbal hasilnya tetapi ada investasi yang untuk dinikmati. Pertimbangannya, saya tidak bisa mengendarai mobil. Tinggal di apartemen yang bersebelahan dengan Mal Tunjungan Plaza sangat cocok untuk saya dan anak-anak. Apa pun yang dibutuhkan tersedia di sana. Pada saat dijual lagi memang tidak bisa untung banyak, tetapi kami menempati tanpa membayar sewa, malahan masih ada kelebihannya.

 

Salah satu kunci menikmati hidup adalah memanfaatkan talenta, menjadi pribadi sesuai rencana Tuhan. Kebahagiaan tercipta ketika kita dapat memberi manfaat bagi orang lain.

Menulis adalah sesuatu yang saya sukai. Oleh karena itu, saya berbagi cerita sebagai sarana memberi manfaat bagi orang lain. Selain membuat saya bahagia, saya mendapatkan banyak teman karenanya.

Hal lain yang kami sukai adalah liburan menikmati keindahan benua lainnya. Liburan memang cukup mahal. Ada teman yang merasa sayang, menghabiskan uang untuk hal yang tidak bisa mendatangkan keuntungan di masa depan.

Liburan memang tidak menghasilkan uang. Akan tetapi, yang kadang dilupakan, melihat tempat yang baru dan bergaul dengan orang-orang yang berbeda akan membuat wawasan dan cara pandang kita berbeda. Kita jadi lebih arif dan bijaksana. Dalam jangka panjangnya, akan mempengaruhi cara kita hidup, berbisnis, dan bergaul. Akhirnya, seluruh kehidupan kita akan berbeda pula.

Saint Agustine berujar,
“The world is a book, and those who do not travel read only one page.”

Dunia ini bagaikan sebuah buku, dan mereka yang tidak berkelana hanya membaca satu halaman saja.

 

“Bagaimana cara mengatur keuangannya? Penghasilan saya hanya cukup untuk hidup …,” ujar seorang kawan.

T. Harv Eker mengajarkan agar kita membayar diri sendiri terlebih dahulu.

Setiap awal bulan, sisihkan dulu uang untuk diri sendiri. Baru gunakan sisanya untuk membayar keperluan hidup. Belajarlah disiplin untuk hidup dengan jumlah uang yang sudah ditetapkan.

Gunakan uang yang disisihkan untuk investasi, belajar – seperti membeli buku atau mengikuti seminar pengembangan diri, dan untuk menikmati hidup.
Meski jumlahnya tampak kecil, jika terus ditabung dengan disiplin, akan terkumpul untuk mencukupi biaya yang dibutuhkan.

Bahkan tukang sampah di kompleks rumah teman saya bisa pergi umroh dengan cara rutin mencicil biayanya setiap bulan.
Tidak ada yang mustahil, bukan?

“Live the life you have while you create the life of your dreams.” – Hal Elrod

Hidupilah kehidupan yang Anda miliki selagi Anda menciptakan kehidupan impian Anda!

 

☕,

Yenny Indra

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here