Zaman now, kalau tidak narsis dan eksis, maka akan dibilang orang ketinggalan zaman. Sekarang ini, rasa-rasanya kegiatan meng-upload atau membagikan foto-foto ke dunia maya lewat aplikasi media sosial sudah jadi kegemaran hampir setiap orang. Foto liburan, foto makanan, selfie, foto dengan pasangan, dimana pun berada dan segala aktivitas, semua difoto dan di-upload ke media sosial.
Benarkah kegemaran itu sekadar untuk ikut-ikutan gaya mutakhir saja? Ataukah ada motivasi lain di balik upload-an foto-foto di media sosial saat ini?
Ternyata banyak orang membagikan foto ke media sosial dengan motivasi tersembunyi. Inilah motivasi-motivasi tersembunyi di balik upload-an foto-foto di media sosial. Termasuk yang manakah Anda?
1. Hanya Ikutan Tren
Banyak orang menggunakan media sosial sekadar untuk ikutan tren zaman now saja.
“Kalau nggak ikutan upload foto, entar dibilang nggak modern,” begitu tanggapan salah satu teman saya ketika saya tanya apa motivasi di balik posting-an media sosialnya yang selalu narsis dan eksis setiap hari.
2. Tipe Orang yang Terbuka
Ada orang yang memang suka membagikan kisah hidupnya lewat status atau foto karena memang dia orang yang terbuka. Ia membuka sisi-sisi tertentu kehidupannya kepada orang-orang yang menjadi temannya di media sosial. Tidak ada motivasi lainnya. Hanya sebatas ingin sharing saja.
3. Hobi Foto
Banyak orang yang memiliki hobi fotografi. Jika hasil fotonya bagus, mereka lantas membagikannya lewat media sosial agar dapat turut dinikmati oleh lebih banyak orang. Selain itu, upload juga dilakukan untuk menambah koleksi foto dan momen di akun media sosial.
Ada juga mereka yang hobinya difoto. Biasanya kaum perempuan. Setelah ber-selfie atau difoto, hasilnya di-upload, sekadar untuk memuaskan hati saja.
4. Menjadi Seleb[gram] untuk Diri Sendiri
Kecenderungan ini biasanya dimiliki perempuan. Kaum perempuan biasanya memang lebih suka bersosialisasi bersama teman-teman. Pergi makan bersama, nonton bioskop bersama, liburan bersama, atau kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan bersama dengan teman-teman satu geng atau satu squad-nya. Tentunya semua dilakukan sambil berfoto cantik. Tak lupa memakai pakaian branded, tas dan sepatu branded, serta berdandan on point. Setelah itu, upload ke media sosial. Tak ada salahnya menjadi selebriti, setidaknya untuk diri sendiri.
5. Untuk Promosi
Media sosial tidak jarang juga digunakan sebagai sarana promosi. Berbagai ragam barang atau jasa, banyak orang meng-upload dagangan mereka di media sosial. Memanfaatkan akun pribadi untuk berjualan online ternyata cukup menjanjikan. Tidak ada ruginya mencoba, apalagi jika ternyata bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
6. Mencari Pengakuan atas Jati Diri
Ada juga orang yang meng-upload foto untuk mendapatkan pengakuan atas jati dirinya. Meng-upload foto-foto berisi segala hal yang super mewah dan mahal, ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah orang kaya. Sekaligus meminta konfirmasi, dirinya adalah orang kaya.
7. Show Up
Tidak sedikit pula yang memanfaatkan media sosial untuk show up. Mempertunjukkan diri sendiri, apa yang dipunyai maupun yang sedang dialami.
Mereka yang masih single memanfaatkan media sosial untuk mencari jodoh dengan meng-upload foto-foto diri yang cantik dan ganteng. Tidak sedikit pula yang meng-upload foto untuk menunjukkan kepada mantan pacar, mantan istri/suami bahwa kehidupan mereka yang sekarang jauh lebih baik daripada ketika bersama dengan sang mantan.
8. Status Palsu
Tidak semua yang terpampang di media sosial itu benar adanya. Ada saja yang mem-posting sesuatu yang palsu alias dibuat-buat.
Contohnya adalah akun media sosial asisten rumah tangga saudara saya. Setiap harinya, orang itu mem-posting status seakan-akan ia bekerja di Jakarta. Padahal kenyataannya, ia tidak bekerja di Jakarta. Ketika saya menanyakan kepadanya, ia menjawab, “Supaya teman-teman di desa mengira ia sudah sukses di ibu kota.”
Jadi, bagaimana, sudahkah Anda menemukan jawabannya? Termasuk yang manakah Anda?