Kebanyakan pria berpikir bahwa peran mereka hanyalah sebagai pencari nafkah. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian. Ada tiga peran lebih penting yang sayangnya lebih sering terlupakan, dan karenanya membawa akibat yang fatal.
Tentunya belum hilang dari ingatan kita tragedi bom bunuh diri di Surabaya yang dilakukan oleh sebuah keluarga. Dari peristiwa tragis tersebut, saya merenungkan bagaimana peran seorang pria di dalam sebuah keluarga.
Bukan hanya sebagai pencari nafkah, inilah tiga peran terpenting pria dalam keluarga yang sering kali terlupakan:
1. Pria adalah Imam dalam Keluarga
Pria sebelum dan sesudah menikah memiliki peranan yang amat berbeda. Setelah seorang pria menikah, status utamanya berganti menjadi suami [dan ayah bagi anak-anaknya kelak], bukan lagi anak. Oleh karenanya, kedewasaan menjadi syarat utama seorang pria untuk memasuki hidup pernikahan.
Seorang pria yang sudah menikah harus dapat memimpin keluarganya dengan baik. Ia harus mengajarkan hal-hal baik kepada anggota keluarganya. Hidupnya harus menjadi teladan bagi istri dan anak-anaknya.
Dalam salah satu tulisannya, Pak Wepe – seorang penulis senior sekaligus mentor saya – menuliskan bahwa ‘Ayah adalah Arah’. Saya tidak bisa lebih setuju lagi. Ayahlah yang menentukan mau dibawa ke mana seluruh anggota keluarganya. Akan tersesatkah mereka ataukah tiba dengan selamat di tujuan, arah perjalanan ada di tangan sang ayah.
2. Pria adalah Panutan bagi Istrinya
Segera setelah seorang wanita menikah, ia akan meninggalkan rumah orang tuanya untuk hidup bersama suaminya. Sejak saat itu pula, dimulailah proses belajar wanita tersebut untuk menjadi seorang istri.
Seorang istri belajar dari perkataan suami. Akan tetapi lebih daripada itu, istri belajar dari perilaku suami sehari-hari.
Apa yang dikatakan suami, istri menaati. Apa yang dilakukan suami, istri mencontoh. Seorang istri yang dulunya tidak suka berdoa dan jarang beribadah, melihat suaminya setiap hari berdoa dan beribadah, bukan tidak mungkin akan meniru dan lambat laun menjadi seperti sang suami. Demikian pula sebaliknya.
Oleh karenanya. hal ini tidak boleh dilupakan setiap pria: Bahwa setiap hal, baik maupun buruk, yang dilakukannya akan dicontoh oleh istrinya.
Jika seorang suami mengharapkan istrinya menjadi istri yang baik, tunjukkanlah terlebih dahulu kepada istrinya bagaimana hidup yang baik itu. Share on X
3. Pria adalah Teladan bagi Anaknya
Sekolah pertama tempat anak-anak belajar adalah keluarga dan guru pertama mereka adalah orang tua. Share on XBagi anak laki-laki, ayah adalah superhero, pahlawan terhebat dan tertangguh pertama dalam hidup mereka. Mereka belajar cara memperlakukan perempuan dari cara ayah mereka menyayangi dan melindungi istri dan anak-anaknya.
Bagi anak perempuan, ayah adalah cinta pertamanya. Ayahlah yang menentukan sebuah standar bagaimana anak-anak perempuan akan memilih pasangan mereka kelak.
Oleh karenanya,
Pria: Suami dan Ayah,
jangan lupakan tiga hal terpenting yang menjadi peran Anda.
Ingatlah, tiga hal itu jauh lebih penting daripada uang hasil kerja keras Anda. Hidup manusia terbatas, kematian pasti akan menjemput suatu saat kelak.
Mewariskan uang, seberapa pun banyaknya, bisa saja habis tak bersisa. Akan tetapi, waktu-waktu kebersamaan dan teladan hidup yang Anda berikan akan menjadi warisan yang tak akan tergerus nilainya bagi istri dan anak-anak.
Ciptakan waktu untuk istri dan anak-anak, tanamkan ajaran yang baik kepada mereka, dan berilah contoh nyata lewat tindakan Anda sehari-hari. Niscaya harta paling berharga akan menjadi milik Anda: keluarga yang bahagia.