Menjadi cantik itu adalah impian bagi banyak perempuan, karena dengan begitu mereka bisa menarik banyak orang, menerima banyak pujian, bahkan menjadi idola banyak orang. Kebanggaan dan kebahagiaan adalah milik bagi mereka yang mendapatkan semua itu. Namun sebaliknya, bagi mereka yang mengejar namun tidak dapat mewujudkan hal tersebut, mereka akan merasa terpuruk, rendah diri, dan tidak berharga. 

Semua ini sebenarnya terjadi karena paradigma dan tujuan yang salah dari arti menjadi cantik. Melalui melalui film “Imperfect” karya sutradara Ernest Prakarsa, para wanita dapat belajar memaknai tujuan mereka menjadi cantik. Selain itu, sebagai seorang wanita mereka bisa belajar pula untuk menjadi wanita dengan kepribadian yang utuh dan tidak terjebak dalam pengejaran yang semu selama menjalani kehidupannya. 

Tiga hal ini membekas di hati dan pikiran setelah menyaksikan film yang telah ditonton lebih dari dua juta orang itu:

Definisi baru kecantikan

Definisi mengenai “cantik” saat ini tidak lebih dari sekedar bahasa provokasi komersil yang mencari keutungan bagi setiap produk mereka. Kecantikan didefinisikan sebagai pengejaran pujian dan keuntungan pribadi. Sehingga kalau seseorang mendapat pujian dan menjadikan sebuah keuntungan bagi diri sendiri, maka itulah yang disebut cantik. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak wanita merasa rendah diri, “insecure”, dan bahkan tidak puas dengan dirinya sendiri. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here