Saat menunggu Aa ojol, tiba-tiba ada seorang pria putih, tinggi dan sangat tampan parkir tepat di depanku. Aroma parfum maskulinnya menembus jaket kulit coklatnya, masuk kehidungku. Pria itu melepas kaca helmnya, dan barulah aku sadar ternyata itu LeeMin Ho!!!

Aku terdiam seribu bahasa, namun dia memegang tanganku yang gemetar dan berkata, “Neng, kamu cantik sekali..” Aku hampir pingsan, namun Lee Min Ho mengatakan sesuatu yang membuatku makin meleleh, “Kalau Eneng terima cinta Aa, naik ke atas motor.” Dengan lemas, aku naik ke atas motor. Sejak saat itu kami jadian dan hidup bahagia selamanya.

Rasanya itu adalah impian sebagian besar wanita, mengharapkan pria yang menyatakan cinta padanya itu adalah pria yang ketampanannnya sekelas Tom Cruise, Kim Tae-hyung, Nicolas Saputra dan semacamnya. Namun sayang, itu lebih cocok dikatakan sebagai mimpi siang bolong ketimbang realita.

Celakanya, mimpi itu terkadang masuk ke alam nyata dan menjadi kriteria kita untuk mencari pacar. Bisa dibayangkan berapa banyak pria di luar sana yang patah arang dan hilang harapan ketika mengetahui hal tersebut.

Beberapa rekan wanita bahkan memasang belasan hingga puluhan kriteria calon pasangan baginya. “Gue pengen cowok yang ganteng, tinggi tapi nga kayak tiang listrik, putih tapi nga keputihan, baik tapi bad boys gitu, bisa main musik, cuek tapi perhatian, pinter tapi nga culun, mapan, blablabla.”

Memiliki kriteria tentu boleh, bahkan harus. Memilih kambing saja ada kriterianya, apalagi pasangan hidup.

Namun kita perlu membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan keinginan. Mana yang harus dimiliki dan bisa dikompromi.

Tidak ada pria yang sempurna, namun pasti ada pria yang tepat untukmu. Sebelum semakin banyak pria yang frustrasi, alangkah lebih bijak untuk mengganti list kriteria kita dengan 4 hal ini:

1. Berwibawa

“Wi.. bawa mobil..”
“Wi.. bawa dompet tebal..”

Bukan, bukan wibawa seperti itu. Wibawa bukan berarti memiliki dada yang bidang dan otot yang kekar. Bukan pula wibawa yang menunjukkan kekuasaan, kepemimpinan struktural, maupun sikap ingin dihormati.

Wibawa dalam hal ini berarti memiliki nilai dan prinsip hidup yang kokoh. Dia tahu persis apa yang menjadi pegangan hidupnya. Kewibawaannya bukan terletak pada daya tarik fisik dan kekuasaannya, melainkan muncul dari karakternya.

2. Dewasa dan Mau Terus Bertumbuh

Tentu kita tidak ingin hubungan kita dipenuhi kesedihan karena sikap dan sifatnya. Tidak ingin mengalah, mementingkan kepentingan sendiri, tidak bisa mengatasi konflik, emosian, itu adalah sifat kekanak-kanakkan.

Pria yang dewasa mengetahui apa yang dia lakukan dan bersedia menanggung konsekuensinya. Mereka selalu berusaha menyelesaikan konflik, bukan menghindari ataupun memenanginya. Mereka hidup otentik, bukan penuh pencitraan. Yang terpenting, mereka mau terus bertumbuh menjadi pribadi yang semakin dewasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here